Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Shin Tae-yong dianggap selalu memberi tempat bagi produk dalam negeri di skuad timnas Indonesia yang dipenuhi pemain naturalisasi.
Mencuatnya timnas Indonesia di level tertinggi sepak bola Asia terus diulas media asing.
Salah satu hal yang paling mencolok dalam skuad Garuda adalah keberadaan segambreng pemain naturalisasi.
Skuad tersebut bisa membawa Indonesia meraih tiga poin dari empat laga awal Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Teranyar, ESPN menyoroti kombinasi pemain lokal dan pemain kelahiran asing dalam pemilihan starter oleh Shin Tae-yong.
"Impor pemain keturunan asing vs talenta dalam negeri Indonesia: Shin Tae-yong mencari keseimbangan," demikian judul artikel di ESPN.
Di Piala Asia 2023, kehadiran pemain jebolan Liga 1 di sebelas awal tergolong masih banyak.
Semakin ke sini, PSSI yang dipimpin Erick Thohir tak berhenti mendatangkan pemain keturunan dari Eropa.
Saat putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 tiba pada September, Shin Tae-yong bisa memilih sebelas awal diisi sepenuhnya pemain naturalisasi.
Baca Juga: Pelajaran dari Persib, Persebaya Tak Bisa Bersaing Jika Hanya Andalkan Enam Pemain Asing
Namun skuad full naturalisasi itu belum pernah terlihat, lantaran Shin Tae-yong selalu menyisakan ruang buat pemain lokal.
Saat melawan Arab Saudi dan Australia pada September, terdapat masing-masing dua pemain lokal yang menjadi starter.
Jumlah itu menyusut menjadi satu pemain, Malik Risaldi, saat bentrok menghadapi Bahrain dua pekan lalu.
Lantas saat berjumpa China, terdapat dua pemain binaan lokal yang menjadi starter, yaitu Asnawi Mangkualam dan Witan Sulaeman.
"Entah kebetulan atau memang disengaja, Shin memastikan setidaknya ada kehadiran talenta lokal dalam line upnya," tulis Gabriel Tan di ESPn FC.
"Itu menunjukkan pemain impor keturunan tidak sepenuhnya mengambil alih."
Media tersebut juga memuji PSSI yang mengincar pemain muda grade A, bukan pemain tua yang sudah ditolak timnas Belanda.
"Indonesia tidak mau menunggu dan menjadi pilihan cadangan," tulis Gabriel Tan lagi.
"PSSI bergerak cepat untuk memastikan komitmen mereka (pemain naturalisasi), dan dengan itu, harus memberi gambaran atraktif kepada pemain mengapa harus memilih Indonesia."
Baca Juga: Maarten Paes Tutup Musim di FC Dallas, Ia Bisa Bela Timnas Indonesia untuk ASEAN Cup 2024
Hal itu berbeda dengan, misalnya timnas Jamaika, yang menunggu pemain Inggris usia lanjut seperti Wes Morgan atau Michael Antonio.
Kabar baiknya, PSSI belum berhenti di sini.
Ketum PSSI Erick Thohir sudah bersalaman dengan Kevin Diks, yang berarti ia akan dinaturalisasi dalam waktu dekat.
Baca Juga: Pelajaran dari Persib, Persebaya Tak Bisa Bersaing Jika Hanya Andalkan Enam Pemain Asing