Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - PSSI dipuji sebagai federasi yang tak mau menjadi pilihan kedua pemain Eropa, Jay Idzes dkk dinaturalisasi sejak usia muda.
Program naturalisasi menjamur di seluruh dunia, tetapi PSSI menjadi contoh kasus terbaik.
Kebijakan jalan pintas itu berhasil mengangkat derajat timnas Indonesia di level internasional.
Timnas Indonesia bisa menembus fase gugur Piala Asia 2023, serta menembus putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Media luar negeri, ESPN, mengulas sisi positif langkah naturalisasi PSSI tersebut.
Di belahan dunia lain, negara kecil kerap menjadi pilihan kedua bagi pemain kelas dunia.
Sebagai contoh, Michail Antonio dari West Ham memutuskan membela Jamaika usai tak kunjung dipanggil timnas Inggris.
Wilfried Zaha pun akhirnya memilih Pantai Gading setelah lama tak dipanggil timnas Inggris sejak usia belia.
Contoh lain di antaranya Inaki Williams (Spanyol ke Ghana), Brahim Diaz (Spanyol ke Maroko), hingga Liridon Krasniqi (Kosovo ke Malaysia).
PSSI tidak mau dibegitukan, jika melihat usia beberapa pemain naturalisasi.
"Pemain tertentu hanya berkomitmen membela negara baru ketika prospek memperkuat negara aslinya memudar," tulis Gabriel Tan di ESPN.
"Indonesia tidak mau menunggu dan menjadi pilihan cadangan."
Mees Hilgers dan Eliano Reijnders dinaturalisasi bulan lalu dalam usia 23 tahun.
Jay Idzes pun berumur 23 tahun saat mengucap sumpah sebagai WNI.
Itu belum termasuk pemain keturunan di level junior, seperti Matt Baker (timnas U-17) atau Welber Jardim dan Jens Raven (timnas U-20).
"PSSI mengambil langkah cepat untuk mengamankan komitmen mereka," tulis ESPN lagi.
"Dengan itu, mereka harus memberi gambaran atraktif bagi pemain semacam itu mengapa harus cepat bersetia pada Indonesia."
Patut ditunggu pemain grade A berikutnya yang akan didatangkan PSSI-nya Erick Thohir dari Eropa.