Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pelatih Baru Semen Padang Badan usai Telan Kekalahan Terbesar di Liga 1

By Nungki Nugroho, Sabtu, 26 Oktober 2024 | 13:00 WIB
Pelatih RANS Nusantara FC, Eduardo Almeida, sedang memberikan keterangan kepada awak media di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (22/10/2023).

BOLANAS.COM - Pelatih Semen Padang, Eduardo Almeida, mengaku bertanggung jawab dengan kekalahan telak timnya dari Dewa United pada pekan kesembilan Liga 1 2024/2025.

Debut Semen Padang di Stadion Haji Agus Salim harus ternoda oleh tamunya Dewa United.

Skuad Kabau Sirah dibantai Dewa United dengan skor telak 1-8 pada Jumat (25/10/2024).

Ini merupakan kekalahan terbesar yang terjadi di Liga 1 2024/2025.

Bahkan satu-satunya gol Semen Padang tercipta akibat gol bunuh diri Brian Fatari pada menit ke-52.

Kekalahan ini menjadi tanda tanya besar bagi Semen Padang yang juga sedang terpuruk di papan bawah.

Baca Juga: Kualifikasi Piala Asia U-17 2025 - 4 Wakil ASEAN Tersingkir, Nasib Indonesia Ditentukan Laga Terakhir

Apalagi bagi Eduardo Almeida yang baru saja ditunjuk menggantikan Hendri Susilo.

Pelatih asal Portugal itu langsung pasang badan dengan kekalahan tersebut.

Menurutnya, Dewa United memiliki level permainan yang berbeda dengan Semen Padang.

"Kita tidak punya kemampuan atau kualitas untuk bermain melawan mereka. Mereka jauh lebih baik," kata Eduardo Almeida dikutip dari situs resmi Liga 1.

Eduardo menilai ini tidak mudah baginya untuk memperbaiki permainan Semen Padang.

Meski begitu, eks pelatih RANS Nusantara itu akan tetap berkomitmen dengan risiko yang akan dihadapinya. "Saya di sini untuk memberikan yang terbaik. Saya tahu ini akan sulit, tetapi saya mengambil risiko itu," ucap Eduardo.

"Saya akan berada di sini sampai hari terakhir untuk melakukan yang terbaik," imbuhnya

Eduardo Almeida menambahkan, ia harus segera menganalisis kekurangan dari skuad Kabau Sirah.

Baca Juga: Kualifikasi Piala Asia U-17 2025 - Australia Singkirkan Kuwait, Nasib Indonesia di Ujung Tanduk

"Kita harus memahami kebenaran dan menganalisis semuanya. Saya ingin menjadi bagian dari solusi," ucap pelatih berusia 46 tahun tersebut.

Eduardo juga menyampaikan permohonan maaf kepada suporter atas hasil buruk di kandang sendiri.

"Maaf kepada pendukung, kepada semua yang datang ke stadion, dan yang menonton di televisi,"

Hasil ini mengirim Kabau Sirah ke dasar klasemen dengan torehan empat poin dari sembilan laga.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P