Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pasalnya, beberapa klub lebih memilih untuk memasang pemain asing di pos penyerangan.
"Ketika saya menonton pertandingan di Liga Indonesia, saya melihat bahwa banyak pemain kunci yang merupakan pemain asing," kata Yeom Ki-hun dikutip dari YouTube resmi Timnas Indonesia.
Menurutnya, pemain lokal memiliki potensi untuk berkembang.
"Namun dari segi kemampuan saya tidak merasa bahwa pemain Indonesia kalah dari segi teknis," ucap Yeom Ki-hun.
Akan tetapi, kualitas kompetisi memang masih belum bisa menempa pemain-pemain lokal.
Ia menilai persaingan Liga Indonesia masih berada di bawah Korea Selatan.
"Meski begitu, jika dibandingkan dengan Korea memang masih ada banyak hal yang perlu ditingkatkan,"
"Saya yakin ke depannya sepak bola Indonesia terus berprogres, para pemain pasti berkembang lebih baik," tutur Yeom Ki-hun.
Meski begitu, mantan penyerang timnas Korsel itu meyakini sepak bola Indonesia akan berkembang seiring berjalannya waktu.
Apalagi ditambah dengan peluang klub Indonesia bertarung di kompetisi Asia.
"Jadi Liga Korea memang berada di level yang lebih tinggi dibanding Liga Indonesia, namun saya percaya bahwa Liga Indonesia juga memiliki potensi untuk berkembang menjadi liga yang lebih kompetitif," pungkasnya.
Kemampuan Yeom Ki-hun mengasah lini depan timnas akan diuji ketika melawan Jepang dan Arab Saudi dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Skuad Garuda menjamu Jepang di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada Jumat (15/11/2024).
Empat hari berselang, Indonesia menghadapi Arab Saudi di SUGBK.
Pelatih timnas, Shin Tae-yong, memanggil lima pemain dengan tipikal menyerang yakni Ramadhan Sananta, Rafael Struick, Ragnar Oratmangoen, Hokky Caraka, dan Egy Maulana Vikri.