Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Justin Hubner dan Ivar Jenner tidak bisa disentuh PSSI lantaran bermain di klub yang tidak dimiliki orang Indonesia.
ASEAN Cup 2024 menunjukkan bagaimana PSSI bergantung pada jejaring di luar negeri untuk mendatangkan pemain.
Turnamen Piala AFF ini digelar di luar kalender FIFA, sehingga klub tidak diwajibkan melepas pemain.
Tiga pemain abroad dari Asia bisa datang lantaran kompetisi mereka sedang libur saat turnamen berlangsung.
Tiga nama tersebut meliputi Asnawi Mangkualam (Port FC/Thailand), Ronaldo Kwateh (Muangthong/Thailand), dan Pratama Arhan (Suwon FC/Korea).
Dua pemain lainnya sebenarnya sedang berkompetisi di klub, tetapi bisa dilepas dengan usaha ekstra.
Usaha ekstra tersebut yaitu memanfaatkan kepemilikan orang Indonesia di klub bersangkutan.
Rafael Struick bisa dilepas Brisbane Roar (walau hanya laga semifinal dan final) lantaran klub itu dimiliki Grup Bakrie.
Marselino Ferdinan pun bisa datang karena Oxford United dimiliki Anindya Bakrie dan Erick Thohir.
Sebaliknya, PSSI tak bisa menggapai dua pemain lain dari Eropa, yaitu Justin Hubner dan Ivar Jenner.
Justin Hubner bermain di Wolverhampton (Inggris) dan Ivar Jenner berkarier di Jong FC Utrecht (Belanda).
"Justin sampai dengan semalam kami dari PSSI berkirim surat kembali ke klubnya," ucap manajer timnas Sumardji kepada BolaSport.com.
"Supaya ada ruang dan mudah-mudahan nanti ada jawaban bisa dan tidaknya," terangnya.
"Lanjut Ivar (Jenner) juga sama kondisinya seperti itu, kami sedang bersurat ke klubnya."
Melihat kasus Struick dan Marselino, PSSI semestinya tahu solusi ampuh untuk mendatangkan Hubner dan Jenner.
Solusi tersebut yaitu membeli saham klub Wolverhampton dan FC Utrecht, agar kepentingan Indonesia bisa disusupkan dalam agenda klub.
Apabila PSSI memiliki jejaring orang Indonesia di jajaran direksi klub, niscaya Wolves dan Utrecht mau melepas pemainnya.
Solusi lain yaitu meminta pemain bersangkutan untuk pindah ke klub yang dimiliki Indonesia.
Struick, Marselino, serta Ragnar Oratmangoen (FCV Dender) mau melakukan hal itu.
Apabila PSSI tidak mampu melakukan itu semua, maka kolam pemain dalam negeri harus ditingkatkan, agar tak perlu lagi mengemis pada klub luar negeri.
Baca Juga: Ong Kim Swee Poles Saddil Ramdani Jadi Gacor di Malaysia, Selanjutnya Ramadhan Sananta di Persis?