Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pelajaran dari Persib Bandung, Klub Indonesia Belum Sanggup Bersaing di Kasta Dua Asia

By Najm Ula, Jumat, 6 Desember 2024 | 10:31 WIB
Suasana pertandingan antara Port FC vs Persib pada matchday kelima Grup F AFC Champions League Two (ACL 2) 2024-2025 di Leo Stadium, Thailand, kamis (28/11/2024).

BOLANAS.COM - Persib Bandung tersingkir dari Liga Champions Asia 2 sebagai juru kunci Grup F, klub Indonesia gagal bersaing di kasta kedua AFC.

AFC Champions League 2 2024/25 menggambarkan level sepak bola Indonesia belum sepenuhnya beranjak dari level rendah.

Timnas Indonesia memang sedang melejit di Kualifikasi Piala Dunia, tetapi pencapaian itu dimotori pemain naturalisasi dari Eropa.

Di level klub, belum ada peningkatan berarti dari tim-tim Indonesia yang berlaga di level Asia.

Bukti terbaru tersaji melalui Persib Bandung, utusan Liga 1 untuk kompetisi Liga Champions Asia 2.

Maung Bandung merupakan jawara Liga 1 2023/24, yang secara esensi adalah klub terbaik Indonesia, tetapi babak belur di level benua.

Tim asuhan Bojan Hodak mewakili Indonesia di Liga Champions Asia 2, kompetisi kasta kedua AFC (ekuivalen Liga Europa milik UEFA).

Meski tidak berlaga di kasta tertinggi Asia, Persib sudah sangat kerepotan.

Fase grup yang rampung pada Kamis (6/12/2024) memperlihatkan Persib sebagai tim juru kunci dengan hanya 5 poin dari 6 pertandingan.

Baca Juga: Jadwal Lengkap Pekan 13 Liga 1 2024/2025: Ada 2 Derbi Jatim, Persija dan Persib Main Tandang

Kegagalan Persib tersebut merupakan kombinasi antara skuad yang memang tidak cukup dalam, pemain yang tak memenuhi standar, hingga minim dukungan PSSI.

Skuad yang minim kedalaman terlihat dari Bojan Hodak yang jarang melakukan rotasi dalam dua kompetisi.

Terdapat perbedaan kualitas antara pemain lokal dan pemain asing, sehingga opsi rotasi berpotensi melemahkan kekuatan tim.

Pemain yang tak memenuhi standar bisa terlihat dari aksi Dimas Drajad pada laga pertama kontra Port FC.

Meski berlabel timnas Indonesia, ia rupanya mudah terpancing emosi sehingga menanduk pemain lawan, mendapatkan kartu merah langsung, dan dihukum skorsing.

Minimnya dukungan PSSI terindikasi dari permintaan penundaan jadwal Liga 1 yang baru diakomodasi menjelang pekan terakhir Liga Champions Asia.

Andai penundaan laga Liga 1 itu dipenuhi sejak awal, Bojan Hodak mungkin saja bisa mengubah peruntungan Persib.

Satu hal yang patut menjadi catatan positif, Persib tak pernah kalah lebih dari satu gol dari Lion City Sailors, Port FC, dan Zhejiang FC.

Artinya, Kakang Rudianto dkk sebenarnya bisa tampil kompetitif, tetapi gagal menjaga konsentrasi pada momen terpenting enam laga.

Baca Juga: Hasil Liga Champions Asia - Antiklimaks Persib Keok di Kandang, Gagal Ikuti Asnawi Mangkualam Cs

Secara umum, Bojan Hodak menilai tim-tim Indonesia belum sanggup bersaing secara konsisten di level ini.

"Sayangnya Liga Indonesia tidaksekuat ACL sehingga butuh waktu untuk beradaptasi," tutur Hodak di Kompas.com.

"Jika dilihat pada dua laga awal (ACL), kami tertinggal."

"Namun dalam dua laga terakhir kami sudah lebih baik, jadi kami sudah beradaptasi," terangnya.

Baca Juga: Line Up Terbaik Timnas Indonesia Jika Hubner dan Jenner Bisa Dicomot dari Wolves dan FC Utrecht

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P