Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
12 pekan terlewati, Ernando hanya bermain lima kali, akibat kombinasi cedera dan kalah saing.
Sebaliknya, Andhika bermain lebih banyak dengan total tujuh pertandingan.
Melihat Bajul Ijo kini bertengger di puncak klasemen, bisa dikatakan Andhika melakukan tugasnya dengan baik.
Sempat ada kekhawatiran Ernando hanya akan menjadi cadangan mati di sepanjang musim ini.
Namun pada Sabtu (7/12/2024), kekhawatiran itu bisa ditepis dalam laga Persebaya kontra Arema FC.
Andhika yang sebenarnya fit, diputuskan tergusur oleh Ernando yang dipercaya menjadi starter.
Kiper 22 tahun itu menampilkan sejumlah save dan sapuan gugup pada awal laga, yang tergolong wajar untuk sosok yang jarang starter, lalu makin berjibaku pada babak kedua.
Persebaya tetap menang 3-2, dengan gol Singo Edan didapat melalui gol bunuh diri Slavko Damjanovic dan penalti William Moreira
"Kompetisi antara Andhika dan Ernando sangat bagus," ujar Paul Munster pada Kamis (26/9/2024) siang WIB.
Baca Juga: Persija Duduki Pos Runner-up, Apa Jadinya Jika Tidak Digembosi Tiga Pemain ke Piala AFF
"Andhika dalam form yang bagus dan clean sheet, kompetisi demi posisi utama kiper Persebaya sangat ketat."
"Karena pada musim lalu, dia main 99 persen laga selama saya melatih Persebaya dan Ernando hanya satu persen," lanjutnya.
Jika Ernando bisa mempertahankan tempatnya sebagai starter di klub, ia bisa terus menantang Maarten Paes di timnas Indonesia.
Baca Juga: Kim Sang-sik Curhat Kondisi Pemain Vietnam Belum Bisa Penuhi Taktiknya Jelang ASEAN Cup 2024