Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Nasib sama buruknya juga menimpa timnas Indonesia, yang memilih menurunkan pemain di bawah usia 22 tahun dengan hanya dua pemain senior.
Pasukan Shin Tae-yong hanya menang tipis 1-0 atas Myanmar pada laga pertama berkat gol dari lemparan jauh Pratama Arhan.
Pada partai kedua, Indonesia dipermalukan Laos dengan skor imbang 3-3 di Stadion Manahan.
Lagi-lagi, hasil tersebut tak akan bisa didapat jika tak ada lemparan sakti Pratama Arhan.
Indonesia saat ini memuncaki klasemen Grup B dengan empat poin, tetapi terancam tergusur setelah laga kontra Vietnam malam ini.
Jika Indonesia kalah lebih telak dibanding Laos saat berjumpa Vietnam, Garuda Muda kalah head-to-head dari negara mungil tanpa laut.
"Tentu saja skuad kami tahun ini kurang bagus," ujar Shin Tae-yong.
"Saya tidak bisa memanggil pemain-pemain terbaik dan trpaksa harus puas dengan personel yang ada saat ini."
"Saya tetap berharap Indonesia bisa tampil bagus besok sebagai modal untuk turnamen-turnamen lain di masa depan."
Indonesia dan Malaysia tampak perlu belajar dari dua negara superpower, Thailand dan Vietnam.
Thailand dan Vietnam bisa mengerahkan para pemain terbaik dengan kompetisi dalam negeri diliburkan.
Sekalipun kompetisi mereka berjalan, kolam pemain mereka sangatlah besar dan kedalaman kualitasnya terjaga, sehingga Thailand dan Vietnam tak pernah jadi pecundang di Piala AFF.
Baca Juga: Kabar Pemain Abroad Timnas Indonesia: Jay Idzes Cetak Gol Debut, Venezia Nyaris Permalukan Juventus