Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Awal musim yang lambat segera diikuti perbaikan performa, termasuk tiga kemenangan beruntun pekan ke-10 hingga 12.
Saat itu, Arema bahkan berpotensi menembus empat besar apabila mengalahkan Persebaya Surabaya di derbi Jawa Timur.
Sayang, tekel sembrono Anwar Rifai pada masa injury time membuat Persebaya bisa menang 3-2, dan mengawali tren buruk lagi buat Arema.
Klub yang kini bermarkas di Blitar itu menjalani tiga laga terakhir dengan hanya meraup satu poin.
Posisi Arema sebenarnya jauh dari ancaman zona merah, lantaran kini bertengger di paruh atas klasemen dengan 22 poin di peringkat sembilan.
Namun pihak manajemen memutuskan menyudahi kerja sama dengan Cornelli.
"Saya harus menghormati keputusan tersebut, setelah evaluasi yang dilakukan pihak klub," ucap Cornelli dikutip dari Kompas.com.
"Tentu saja saya ingin tetap menyelesaikan pekerjaan saya di sini karena saya yakin dengan pekerjaan yang telah dilakukan."
"Namun keputusan telah diambil, dan yang tersisa hanyalah menerimanya," tandasnya.
Baca Juga: Update Ranking FIFA - Indonesia dan Myanmar Paling Bobrok, Vietnam Terbaik di Dunia
Tak bisa dipahami alasan manajemen memecat pelatih yang membawa tim juara dan berada di papan atas klasemen.
Jika sudah begini, tampakny satu-satunya cara bertahan hidup sebagai pelatih Arema adalah memenangi 34 pertandingan dalam semusim.
Baca Juga: Marselino Ferdinan Comeback, Ia Harus Sadar Shin Tae-yong Marah Besar Gara-gara Kartu Merah