Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Nadeo Argawinata kembali memperlihatkan blunder fatal yang sudah berulang hingga tiga kali di Liga 1 musim ini.
Satu kali blunder bisa dimaafkan, tetapi jika kesalahan itu diulang dua kali, bahkan tiga kali, maka sosok bersangkutan memang setelannya begitu.
Borneo FC harus mengevaluasi performa kipernya jika ingin terus bersaing di jalur juara Liga 1 2024/25.
Klub berjuluk Pesut Etam memutuskan tak mendatangkan kiper asing, lantaran masih mempercayai Nadeo Argawinata.
Sebagai kiper berlabel timnas Indonesia, Nadeo memang punya skill mencukupi untuk bersaing di Liga 1.
Namun apakah skill tersebut cukup untuk membawa Borneo ke puncak tertinggi, hal itu yang patut dipertanyakan.
Musim ini belum berjalan setengah musim, kiper 27 tahun itu sudah tiga kali membuat timnya dirugikan dengan gagalnya aksi sweeper keeper.
Semua blunder Nadeo berhubungan dengan kegagalan dia membaca umpan yang mengarah ke belakang garis pertahanan.
Dimulai pada laga pekan ke-4 melawan PSS Sleman, ia salah mengantisipasi bola pantul dari umpan lambung di depan kotak penalti.
Baca Juga: Peter Cklamovski Masuk saat Titik Terendah, Timnas Malaysia Gagal Lolos Semifinal ASEAN Cup 2024
Ia gagal membuang bola menggunakan kepala, sehingga menepisnya dengan tangan, tindakan ilegal di luar kotak.
Ia mendapatkan kartu merah, rekan setimnya harus bermain dengan 10 orang, dan Borneo hanya meraup imbang 1-1.
Berlanjut pada laga pekan ke-14 menghadapi Persija Jakarta, Nadeo kembali melakukan blunder yang sama.
Ia lagi-lagi gagal membaca umpan lambung (kali ini tidak menghalau bola dengan tangan), yang membuat bola bisa digiring Gustavo Almeida ke gawang kosong.
Borneo pun lagi-lagi hanya mendapatkan satu poin dengan skor 1-1.
"Akhirnya dia juga sudah mengakui bahwa ini kesalahannya," ucap Pieter Huistra soal Nadeo.
Kejadian teranyar terjadi pada Jumat (21/12/2024) malam saat Borneo bertandang ke Persebaya Surabaya.
Dalam keadaan timnya tertinggal 1-2, Nadeo gagal membaca umpan terobosan, lebih lambat dari Bruno Moreira untuk merebut bola.
Alhasil, terjangan kakinya tidak mendarat di bola, melainkan kaki pemain lawan, sehingga diganjar kartu merah.
Borneo pun harus bermain dengan 10 orang, dan tak bisa selamat dari kekalahan 1-2.
Total poin yang terbuang akibat blunder Nadeo di atas adalah tujuh poin, yang bisa membuat Borneo menempel Persebaya di puncak klasemen.
Jika Borneo ingin kembali ke jalur juara, tampaknya opsi upgrade kiper perlu dilakukan di jalur juara.
Bagi Nadeo, ketidakmampuannya menjadi sweeper keeper membuatnya tidak akan bisa bersaing dengan Maarten Paes di timnas Indonesia.
Baca Juga: Resmi! Klub Bakrie Umumkan Pelatih Baru yang Ditantang Beri Debut Marselino Ferdinan di Liga Inggris