Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kasus Ferarri dan Sananta, Pemain Indonesia Terlalu Brutal hingga Berani Sikut Lawan padahal Ada VAR

By Najm Ula, Senin, 23 Desember 2024 | 04:30 WIB
Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, bersama Muhammad Ferarri, jelang pertandingan melawan Myanmar

Lantas pada Sabtu (21/12/2024) di stadion yang sama, giliran Ferarri yang tidak bisa menjaga kepala dingin.

Ferarri yang menjabat kapten timnas Indonesia saat berduel melawan Filipina juga kembali termakan kawalan musuh.

Sebuah pelukan Amani Aguinaldo berbalas sikutan telak dari bek Persija Jakarta itu, yang dikonfirmasi VAR sebagai violent conduct.

Kartu merah langsung untuk Ferarri mengulang nasib Sananta lima hari sebelumnya.

Dari dua situasi tersebut, pemain muda Indonesia terlihat belum sanggup menjaga kepala dingin bahkan saat menghadapi provokasi minimal.

Itu belum menghitung kartu merah yang diterima Marselino Ferdinan saat jumpa Laos, atau Nadeo Argawinata kala membela Borneo bersua Persebaya.

"Hari ini sama, Ferarri dapat kartu merah jadi kita tidak bisa mencetak gol satupun," sesal pelatih Shin Tae-yong.

"Saya pikir bisa cetak dua sampai tiga gol sebelumnya tapi disayangkan dapat kartu merah," kata Shin Tae-yong.

Jadi, apakah perlu ada bantuan psikologis agar pemain kita bisa menjaga pikiran agar tetap fokus dan tak terprovokasi selama pertandingan?

Baca Juga: Filipina Punya Kevin Mendoza di Persib, Kiper 'Pembunuh' Indonesia Mau Ikut Main di Liga 1

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P