Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Skuad muda menjadi pembelaan kiprah merosot Shin Tae-yong ketika memimpin timnas Indonesia di Piala AFF.
Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, telah gagal melanjutkan tradisi lolos semifinal di Piala AFF.
Timnas Indonesia terhenti di fase grup pada turnamen yang kini bernama ASEAN Cup 2024.
Skuad Garuda harus puas menempati peringkat ketiga Grup B.
Indonesia mengoleksi empat poin dari hasil sekali menang, sekali imbang, dan dua kekalahan.
Tak hanya gagal lolos, Indonesia juga bisa dipastikan tanpa gelar di ASEAN Cup 2024.
Baca Juga: Penyesalan Marselino Ferdinan Gagal Gendong Timnas Indonesia di ASEAN Cup 2024
Shin Tae-yong berdalih hanya menjadikan ASEAN Cup 2024 sebagai batu loncatan pemain-pemain muda timnas Indonesia.
"Tidak tepat disebut kegagalan, ini merupakan pengalaman bagi para pemain muda," kata Shin Tae-yong.
Menurutnya, bisa mengimbangi permainan negara lain di turnamen ini sudah bagus untuk masa depan tim Garuda.
"Tidak perlu khawatir, apalagi kita memang melawan timnas senior dari berbagai negara," ucap STY.
Kegagalan ini semakin menandai kiprah buruk Shin Tae-yong di level Asia Tenggara.
Pada edisi sebelumnya, tim asuhan Shin Tae-yong terhenti di babak semifinal usai takluk dari Vietnam.
Meski gagal ke final, STY masih punya gelar yang bisa dibanggakan lewat Marselino Ferdinan.
Eks gelandang Persebaya Surabaya itu dinobatkan sebagai pemain muda terbaik di Piala AFF 2022.
Pada edisi 2020, Shin Tae-yong nyaris memberi gelar juara pertama untuk Indonesia.
Sayangnya, Indonesia justru dibantai Thailand di final dengan agregat 6-2.
Indonesia harus puas menjadi runner-up untuk keenam kalinya.
Pasukan Merah Putih meraih dua gelar pada ajang tersebut sebagai tim fair play dan Pratama Arhan sebagai pemain muda terbaik.
Kini, Shin Tae-yong menanti evaluasi dari Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, terkait masa depannya di kursi kepelatihan timnas Indonesia.
"Saya tidak bisa bicara per game, saya harus evaluasi semua tidak mau salah-salahan karena kesuksesan itu karena programnya bagus, pelatih bagus, pemain bagus."
"Pasti (Shin Tae-yong) dievaluasi, orang coach Nova, coach Indra juga dievaluasi."
"Di kontraknya ada kok pelatih wajib dievaluasi," tutur Erick Thohir.