Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Borneo FC terancam gagal menuntaskan rasa penasaran musim lalu saat gagal menjuarai Liga 1, pasukan Pieter Huistra musim ini melorot.
Borneo FC seharusnya menjadi juara Liga 1 2023/24, andai PSSI dan PT LIB tidak berulah menjajal format baru.
Liga 1 2023/24 menjadi satu-satunya musim di mana terdapat babak championship setelah 34 pekan kandang-tandang rampung.
Pesut Etam berjaya pada babak reguler dengan 70 poin, berjarak delapan poin dari rival terdekat Persib Bandung.
Namun klub milik Nabil Husein tidak dianugerahi menjadi juara, lantaran harus ada tambahan babak championship yang diikuti empat tim teratas.
Pada fase ini, Borneo dilanda badai cedera dan pemanggilan pemain ke timnas, sehingga tidak dalam kondisi full team.
Alhasil, mereka tersingkir di babak semifinal dari Madura United, lalu gelar juara dicaplok Persib Bandung.
Musim ini, Nadeo Argawinata dkk mengemban misi merebut gelar juara yang seharusnya mereka dapatkan.
Pada sepertiga pertama musim 2024/25, Borneo tampak berada di jalur yang tepat dengan bertengger di papan atas.
Baca Juga: Murid Postecoglou dan Van Gaal, Malaysia dan Indonesia Sama-sama Pakai Bekas Asisten Pelatih Masyhur
Namun dalam tujuh laga terakhir, klub oranye itu hanya menang sekali, melawan tim papan bawah Madura.
Dalam dua laga terakhir, tim yang musim lalu perkasa justru terbantai dengan kebobolan total delapan gol!
Kekalahan terakhir di Liga 1 pada pekan ke-17 dari Persik Kediri terjadi dengan skor 0-4 usai Kei Hirose mendapat kartu merah.
Teranyar pada Kamis (9/1/2024), mereka mewakili Indonesia pada ajang ASEAN Club Championship melawan Buriram United.
Berlaga di markas klub Thailand, perbedaan kelas terlihat sehingga utusan Indonesia takluk 0-4.
Borneo sudah takluk dua kali di ajang "Liga Champions"-nya Asia Tenggara ini, dan hanya mengoleksi tiga poin dari tiga pertandingan.
Mereka kini terduduk di peringkat empat, berjarak tiga poin dari dua teratas.
Adapun di Liga 1 2024/25, Borneo terdampar di peringkat delapan dengan 26 poin.
Jika Huistra tak bisa memperbaiki performa tim, Borneo bisa menunjukkan wajah aslinya sebagai klub kejam pemecat pelatih.
Mantan pelatih timnas Indonesia itu belakangan turut mengomentari penunjukan Patrick Kluivert sebagai nakhoda Garuda.
"Kluivert mungkin memberi tim ini lebih banyak wajah tersendiri," kata Pieter Huistra dilansir dari lama NOS.
"Bahkan saat melawan negara-negara kecil, mereka bermain dengan lima pemain bertahan."
"Perlu ada kepercayaan diri yang lebih besar di antara para pemain," lanjutnya.
Baca Juga: Transfer Liga 1 - Persis Solo Tambah Amunisi di Posisi Gelandang dengan Rekrut Lautaro Belleggia