Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Shin Tae-yong meninggalkan timnas Indonesia dengan sejumlah "testimoni" dari mantan pemain yang menyorot kepribadiannya.
Situasi di balik layar timnas Indonesia perlahan terungkap setelah Shin Tae-yong tak lagi menjabat pelatih.
Sosok asal Korea Selatan itu dibebastugaskan PSSI setelah lima tahun mendongkrak prestasi tim Garuda.
PSSI rezim Erick Thohir beralasan ingin mencari pelatih dengan metode komunikasi yang lebih cocok dengan seluruh pemain.
Pernyataan Erick Thohir itu dianggap membenarkan bahwa Shin memiliki masalah dengan sejumlah pemain naturalisasi.
Salah satu pemain blasteran, Marc Klok, belakangan turut membocorkan situasi tersebut.
Klok menunggu lama untuk membela Merah Putih, tetapi hanya sebentar dipakai Shin Tae-yong.
"Dia (Shin Tae-yong) sungguh-sungguh seorang diktator," ujar Marc Klok dilansir BolaSport.com dari ESPN Belanda.
"Dan posisinya di atas seluruh tim," lanjutnya.
Baca Juga: Transfer Liga 1 - Persis Solo Tambah Amunisi di Posisi Gelandang dengan Rekrut Lautaro Belleggia
"Saya punya konflik dengan pelatih nasional sebelumnya (Shin)."
"Kalau sudah berdiskusi dengan dia, sudah bisa dipastikan bahwa anda bakal dicoret namanya (di skuad tim nasional)."
Karakter tersebut sebenarnya sudah terbaca sejak Shin menghadapi konflik dengan Thomas Doll yang sempat melatih Persija Jakarta.
Dua tahun silam, Doll berani menentang kebijakan PSSI dan Shin yang memanggil pemain di luar kalender FIFA dan di tengah kompetisi Liga 1.
Doll bersedia berdiskusi dengan pihak PSSI dan terutama Shin, tetapi sang "musuh" tidak menampakkan diri.
"Saya sangat-sangat kecewa dengan pelatih timnas (Shin) karena dia tidak ada (dalam pertemuan itu)," ucap Doll pada Februari 2023.
"Tidak penting bagi dia untuk melakukan komunikasi pada pukul satu siang pada jam makan siang."
Dalam sudut pandang Shin, ia adalah pelatih tim nasional, sehingga kebijakannya tidak bisa diganggu gugat.
"Tidak ada latihan pada waktu itu, dia seharusnya ada di (pertemuan) itu," tegas Doll.
Baca Juga: Murid Postecoglou dan Van Gaal, Malaysia dan Indonesia Sama-sama Pakai Bekas Asisten Pelatih Masyhur
"Kami selalu mengirimkan banyak pemain ke tim nasional, tetapi dia tidak bisa bicara langsung dalam waktu 1,5 jam itu, saya tidak bisa terima ini, dia tidak menghargai (kami)," tandasnya.
Kini Shin sudah digantikan Patrick Kluivert yang dibesarkan dalam kultur sepak bola Eropa.
Apakah Kluivert mampu menjadi pribadi yang lebih baik dari pendahulunya?
Baca Juga: Gagal Juara Liga 1 Musim Lalu, Borneo FC Justru Kian Melorot Musim Ini hingga Dibantai Klub Thailand