Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Evan Dimas tak mendapatkan klub baru hingga berakhirnya bursa transfer Liga 1, ia justru bergabung klub Liga 3.
Karier gemilang yang didampakan fans Indonesia untuk Evan Dimas nyatanya tak pernah terjadi.
Satu dekade silam, Evan dianggap sebagai talenta terbaik Indonesia di posisi gelandang serang.
Pemain kelahiran 13 Maret 1995 itu membawa timnas U-19 menjuarai Piala Asia U-19 2013 dan lolos ke Piala Asia U-19 2014.
Saat ia beranjak profesional, sang playmaker tidak bisa memenuhi ekspektasi tinggi.
Ia bergonta-ganti klub nyaris setiap musim, membuat dirinya tak mendapatkan stabilitas untuk berkembang.
Persik Kediri di Liga 1 2024/25 adalah klub ketujuhnya dalam enam tahun terakhir.
Ia juga praktis tak pernah menjadi pilihan utama di klub sejak musim 2022/23.
Persik yang melihat kualitasnya sudah jauh menurun, memutuskan mencoretnya saat musim baru berjalan separuh.
Baca Juga: Pelatih Oxford United Akan Tendang Pemain Gak Guna, Marselino Ferdinan Kena?
Bursa transfer tengah musim Liga 1 ditutup pada Rabu (15/1/2025) malam, dengan Evan tak menemukan klub baru.
Lantaran sudah habis di kasta tertinggi, ia melirik klub kasta bawah.
Itu pun rupanya ia tidak lagi bermain, melainkan menjadi "stakeholder", yang berarti jajaran manajemen.
Klub yang beruntung mendapatkan jasa Evan yaitu Persiba Balikpapan yang saat ini berlaga di Liga 3.
Pada hari penutupan bursa transfer Liga 1, ia mengunjungi klub barunya itu dalam kapasitas bukan pemain.
"Ya yang pertama saya ingin melihat proses latihannya Persiba Balikpapan," kata Evan Dimas.
"Terus yang kedua saya beri semangat dan motivasi buat tim Persiba Balikpapan.
"Dan menunjukkan saya sebagai stakeholder Persiba Balikpapan."
Tragisnya karier Evan tersebut menunjukkan ada yang salah dalam pembinaan sepak bola Indonesia.
Evan dulu termasuk pemain yang dieksploitasi dalam TC jangka panjang bertajuk tur nusantara.
Kini TC jangka panjang tersebut masih diterapkan oleh pelatih yang sama di timnas U-20.