Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Indra Sjafri mempertaruhkan nama baiknya dengan TC jangka panjang yang belum membuahkan hasil bersama timnas U-20 Indonesia.
Timnas U-20 Indonesia terancam mengalami malpraktik kepelatihan di bawah Indra Sjafri.
Skuad Garuda Muda diisi pemain muda yang sudah menembus level profesional di berbagai klub Liga 1 2024/25.
Namun para pemain tersebut tak bisa bermain bagi klub lantaran selalu dipanggil timnas U-20.
Tak masalah jika PSSI memanggil hanya setiap jeda internasional, tetapi kebijakan Indra Sjafri lebih dari itu.
Pelatih berkumis itu menerapkan training camp berdurasi lama untuk menggembleng anak asuhnya.
Sepanjang 2024, ia menghabiskan delapan bulan sebelum dan sesudah ASEAN Cup U-19 2024 dan Kualifikasi Piala Asia U-20 2025.
Ia juga sudah menggelar TC selama satu bulan pada Januari ini untuk turnamen Challenge Series U-20.
Namun dengan durasi total sembilan bulan tersebut, pencapaian timnas U-20 jauh dari kata memuaskan.
Kesuksesan di ASEAN Cup U-19 2024 tertolong gol tunggal Jens Raven.
Kelolosan ke Piala Asia U-20 2025 juga tertolong gol penyerang asal Belanda.
Jangan lupa, Raven (beserta Welber Jardim) bukan pemain yang menjalani TC jangka panjang lantaran bermain di klub luar negeri.
Puncak frustrasi fans Tanah Air terjadi dalam dua laga Challenge Series U-20 di Sidoarjo pekan ini.
Indonesia kalah dari Yordania dengan skor 0-1 meski bermain melawan 10 orang dalam 70 menit terakhir.
Indonesia lalu keok 0-2 dalam permainan lebih memprihatinkan menghadapi Suriah tadi malam.
Untuk ukuran tim yang berlatih sembilan bulan, permainan dua laga itu sungguh tak bisa diterima.
“Dua laga melawan Yordania dan Suriah ini sangat bermanfaat bagi timnas U-20,” kata Indra Sjafri merasa tak bersalah.
“Semua pemain saya pikir bermain bagus. Tetapi ada kekurangan memang secara grup, serta taktikal kami dan dua gol lawan akhirnya terjadi."
“Dan sekali lagi yang paling pertama kami tahu kualitas apa nanti yang akan kami hadapi di Piala Asia U-20,” pungkasnya.
Apakah training camp yang dilakukan Indra Sjafri kurang lama?
Atau pemain seharusnya berkompetisi di klub agar ditempa atmosfer kompetitif sehingga lebih siap mengarungi level internasional?
Satu dekade setelah Tur Nusantara yang bobrok, PSSI dan Indra Sjafri belum belajar.
TC kurang lama kah? https://t.co/uJl7OTayDL
— GARAGARABOLA (@garagarabola_) January 27, 2025