Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Pieter Huistra berstatus pelatih juara Liga 1 musim lalu yang menerima pekerjaan melatih PSS Sleman di zona degradasi.
Pieter Huistra bisa dianggap mengalami "penurunan karier" saat diumumkan sebagai pelatih baru PSS Sleman.
Sebelum datang ke Liga 1, pelatih asal Belanda itu berstatus nakhoda klub raksasa Uzbekistan, Pakhtakor Tashkent.
Hijrah ke Indonesia, Huistra menangani Borneo FC yang juga beredar di papan atas.
Mantan pemain Glasgow Rangers itu kemudian membawa Borneo FC menjuarai Liga 1 2023/24 babak reguler.
Dalam situasi normal, Borneo FC beserta Huistra akan didapuk sebagai juara Liga 1.
Namun PSSI pada musim lalu menerapkan babak championship yang diikuti empat tim teratas.
Borneo yang mengalami badai cedera harus kalah dari Madura United pada babak semifinal, untuk kemudian Persib manyabet titel championship.
Pada musim setelah dicegah menjadi juara, Borneo di bawah Huistra mengalami stagnasi, dan ia pun dipecat.
Satu bulan setelah dipecat, Huistra langsung mendapatkan pekerjaan baru, walau jauh dari posisi sebelumnya.
PSS Sleman berada di peringkat 17 dengan 19 poin, setelah mengalami pengurangan tiga poin pada awal musim.
Hokky Caraka dkk baru saja kalah beruntun dalam empat pertandingan, dan sudah memecat dua pelatih pada musim ini.
Huistra adalah pelatih ketiga, setelah pihak klub memecat Wagner Luiz dan Mazola Junior.
Dari klub juara menuju klub papan bawah, Huistra pasti punya alasan khusus mau berkubang di sisi hijau Yogyakarta.
"Menurut sudut pandang saya pribadi, PSS Sleman adalah nama besar di sepak bola Indonesia," ucap Huistra dikutip dari Tribun Jogja.
"Seperti raksasa tidur yang menjadi salah satu tim tradisional di Indonesia," lanjutnya.
Huistra akan menjalani debut pada pekan ke-24 musim ini melawan Malut United.
Partai tandang itu akan sulit lantaran Malut dikenal garang di Stadion Kie Raha.
Baca Juga: Dewa United Vs Persebaya - Dua Tim yang Sama-sama Gembos kala Bersaing dengan Persib Bandung
"Sebuah kehormatan bagi saya menerima pekerjaan di sini."
"Selain hal tersebut, saya dalam posisi tidak melatih tim manapun kemudian hadir di sini," ujarnya.
Apakah Huistra mampu menjadi penyelamat PSS?