Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Eks pelatih timnas Indonesia, Simon McMenemy, menyinggung tuntutan yang diberikan suporter Garuda saat diwawancarai oleh media Vietnam.
Simon McMenemy memang memiliki catatan kelam ketika memimpin timnas Indonesia.
Eks pelatih Bhayangkara FC itu sempat menjadi juru taktik timnas Indonesia pada tahun 2019.
Ia ditunjuk untuk menggantikan Luis Milla yang tak mendapatkan perpanjangan kontrak dari PSSI.
Baca Juga: Eks Pelatih Timnas Indonesia Sebut Park Hang-Seo Hanya Beruntung di Timnas Vietnam
Keberhasilannya bersama Bhayangkara FC membuat PSSI tertarik membawa Simon ke timnas Indonesia.
Simon sukses mengantarkan Bhayangkara FC menjadi juara Liga 1 2017.
Tak hanya itu, The Guardian juga tercatat menjadi tim yang konsisten di tiga besar dalam dua musim di bawah arahan Simon McMenemy.
Akan tetapi, racikannya tidak mempan ketika menangani tim Merah Putih.
Alih-alih mengangkat prestasi timnas, Simon McMenemy justru menuai kritikan saat kepemimpinannya.
Bagaimana tidak, skuad Garuda menelan lima kekalahan beruntun saat tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia.
Salah satunya ketika dilumat Vietnam dengan skor 1-3 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali, 15 Oktober 2019.
Selepas pertandingan tersebut, ramai desakan kepada Simon untuk mundur dari jabatan sebagai pelatih timnas Indonesia.
Baca Juga: Jadwal Drawing Timnas Indonesia di Piala Asia U-16 2020, Satu-satunya Wakil ASEAN
Hingga akhirnya laga melawan Malaysia pada 19 November 2019 menjadi yang terakhir bagi pelatih asal Inggris tersebut.
Baru-baru ini, Simon menceritakan kisahnya ketika merasakan tekanan bersama timnas Indonesia kepada media Vietnam, Zing.vn.
Ia menilai bahwa pendukung timnas Indonesia tidak bisa mengerti situasi sepak bola di Tanah Air.
"Saya merasa kecewa, mereka (pendukung timnas Indonesia) tidak mengerti situasinya," kata Simon.
"Ketika saya memimpin timnas Indonesia, Liga 1 masih berjalan. Pemain harus bermain 4 kali dalam tiga bulan berturut-turut sebelum bermain di Kualifikasi Piala Dunia. Kami hanya memiliki waktu sekitar satu setengah minggu untuk persiapan," ucapnya menambahkan.
Simon juga menyinggung soal kekalahan timnas Indonesia saat menjamu Vietnam.
"Saat melawan Vietnam, kita tahu mereka jauh berbeda dari tahun sebelumnya ketika menjuarai Piala AFF (2018). Sekarang bahkan Vietnam dan Thailand tidak perlu menggunakan skuad terbaik untuk tampil di Piala AFF," ujar Simon.
"Apalagi saat itu bermain di Kualifikasi Piala Dunia yang jelas lebih sulit. Pendukung Indonesia melupakan semua itu. Mereka sangat gila jika berpikir bisa mengalahkan Vietnam sekalipun di kandang sendiri," tutur Simon.
Baca Juga: Legenda Timnas Indonesia Ungkap Pentingnya Peran Pelatih Kiper
Simon bahkan menilai bahwa harapan yang diusung federasi dan pendukung timnas Indonesia tidaklah realistis baginya.
"Orang Indonesia memiliki harapan tinggi untuk menang. Saya tidak mengerti mengapa. Padahal kita tahu, Vietnam baru saja berpartisipasi di Piala Asia, mereka sangat kuat, ada pemain yang bermain di Eropa. Tentu saja, saya tidak bisa mengendalikan harapan para penggemar, tetapi nasib seorang pelatih ditentukan oleh harapan tersebut, meskipun itu sama sekali tidak realistis," kata Simon.
Kini Simon sudah tidak lagi menjadi pelatih setelah didepak PSSI pada akhir tahun lalu, meski begitu ia masih sering muncul di layar kaca sebagai komentator.
Belum lama ini Simon menjadi komentator pada laga yang melibatkan klub Indonesia, PSM Makassar, di Piala AFC 2020.
Posisi Simon McMenemy di timnas Indonesia saat ini diisi oleh juru taktik asal Korea Selatan, Shin Tae-yong.
Selain tim senior, Shin Tae-yong juga akan menangani timnas U-19 Indonesia yang akan tampil di Piala Asia U-19 2020 dan Piala Dunia U-20 2021.
View this post on Instagram
Editor | : | Nungki Nugroho |
Sumber | : | zing.vn |