Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pelatih Persib Bandung Kritisi Pembinaan Usia Muda di Indonesia

Unggul Tan Ngasorake - Sabtu, 27 Juni 2020 | 19:30 WIB
Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, memimpin latihan anak asuhnya di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung pada Minggu (17/11/2019).
DENI DENASWARA/TRIBUNJABAR.ID
Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, memimpin latihan anak asuhnya di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung pada Minggu (17/11/2019).

BOLANAS.COM - Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, kembali mengkritik sistem kompetisi sepak bola di Indonesia.

Sebagai pelatih yang cukup lama malang melintang di kompetisi sepak bola Indonesia, Robert Rene Alberts adalah pelatih yang cukup disegani.

Robert juga dikenal sebagai pelatih yang tak segan untuk mengeluarkan kritik pedas.

Kali ini giliran sistem pembinaan usia muda di Indonesia yang dinilainya masih jauh dari kata baik.

Menurut Robert, kompetisi sepak bola di Indonesia tidak ramah kepada para pemain muda.

Baca Juga: Thailand Dapat Tambahan Slot di Liga Champions Asia, Bagaimana Indonesia?

Robert menyebut banyak pemain muda yang harus kehilangan momentum akibat sistem pembinaan yang tidak baik.

Juru taktik asal Belanda itu juga menyayangkan klub-klub di Indonesia yang tidak banyak memberi kesempatan kepada pemain muda.

Hal itu lah yang menurut Robert membuat pemain muda di Indonesia mengalami kesulitan ketika naik ke level senior.

"Masalah ini yang saya soroti dari banyak klub di Indonesia," kata Robert dilansir Bolanas.com dari Tribun Jabar.

Baca Juga: Tak Bertemu Indonesia, Malaysia Optimis Melaju Jauh di Piala Asia U-19 2020

"Terlalu banyak pemain yang sedang dalam usia emas tidak punya kesempatan untuk bermain," lanjutnya.

Eks pelatih PSM Makassar itu mengatakan bahwa yang dibutuhkan oleh pemain muda adalah jam terbang.

Semakin baik menit bermain seorang pemain makan akan semakin matang permainannya.

Untuk itu Robert menyarankan PSSI untuk memperbaikin sistem kompetisi bagi pemain muda.

"Sistemnya seharusnya pemain muda yang punya talenta tapi belum bermain di liga kasta tertinggi mengembangkan dirinya di Liga 2 dan Liga 3, seperti bermain di tim satelit," ucap pelatih berusia 65 tahun itu.

"Dari sana pemain akan mulai membentuk mentalnya untuk bermain setiap pekan bersama tim level tertinggi yang kebutuhannya harus terus menang di tiap pertandingan," pungkasnya.

Baca Juga: Indonesia Berbahagia, Piala Dunia Wanita 2023 Resmi Digelar di Negara Anggota AFF

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
Editor : Unggul Tan Ngasorake
Sumber : jabar.tirbunnews.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.