Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso, mengaku resah menjelang kembali dimulainya Liga 1 2020.
Aji Santoso mengatakan bahwa dirinya menghormati keputusan PSSI yang hendak melanjutkan kompetisi musim ini.
Namun, Aji mengaku tetap khawatir dengan keadaan saat ini yang dinilai masih belum membaik.
Saat ini angka masyarakat yang teridentifikasi terpapar COVID-19 di Indonesia memang masih cukup tinggi.
Terlebih Kota Surabaya saat ini masuk ke dalam zona hitam kasus COVID-19.
Baca Juga: Pilar Timnas U-16 Indonesia Tak Gentar Masuk Grup Neraka di Piala Asia U-16
"Yang saya pikirkan nanti bagaimana dengan latihan Persebaya, kebetulan di Surabaya (angka kasus Covid-19) masih tinggi," tutur Aji dilansir Bolanas.com dari Kompas.com.
Selain itu, Aji menilai sepak bola adalah olahraga yang cukup beresiko jika dimainkan di kondisi pandemi seperti ini.
"Bahwa kami menjalani kompetisi dalam kondisi tidak normal, itulah yang saya khawatirkan," ujar juru takti asal Malang itu.
Untuk itu, Aji berharap akan ada protokol kesehatan yang sangat ketat yang harus diterapkan.
Baca Juga: GBT Segera Direnovasi, Persebaya Berpeluang Kembali ke Kandang Lama
Eks pelatih Persela Lamongan itu menjelaskan bahwa sepak bola adalah olahraga yang mengharuskan kontak fisik.
Berbeda dengan olahraga lain, Aji menilai sepak bola membuat seseorang lebih beresiko untuk terpapar COVID-19.
Lebih lanjut, ia mencontohkan kasus yang baru saja menimpa petenis dunia, Novac Djokovic.
"Yang saya takut itu nanti kalau ada yang positif kena. Di sepak bola tidak bisa physical distancing karena lawan dan kawan menjadi satu," kata Aji.
"Kecuali seperti tenis, itu pun kita tahu petenis Novak Djokovic yang bermain dengan lawan terpisah saja bisa kena kan," pungkasnya.
Baca Juga: Pelatih Persija Sergio Farias Didapuk sebagai Pelatih Asing Terbaik Korea Selatan
Editor | : | Unggul Tan Ngasorake |
Sumber | : | Kompas.com |