Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - PSSI menetapkan batas minimal gaji pemain di sisa musim Liga 1 dan LIga 2 2020 adalah UMR di wilayah masing-masing.
PSSI dipastikan tetap memberlakukan pemotongan gaji bagi pemain di sisa musim Liga 1 dan Liga 2 2020.
Keputusan tersebut didasari situasi pandemi virus corona atau Covid-19 yang membuat pemasukan klub Liga 1 dan Liga 2 menjadi jauh berkurang.
Belakangan, General Manajer Arema FC, Ruddy Widodo, mengungkapkan PSSI menetapkan UMR sebagai batas minimal gaji pemain di Liga 1 dan Liga 2 2020.
Baca Juga: Gara-Gara Piala Dunia U-20 2021, Bali United Dipastikan Jadi Musafir di Liga 1
Sebelumnya, melalui surat bernomor SKEP/48/III/2020, PSSI membolehkan klub Liga 1 hanya membayar gaji pemain sebesar 25 persen dari nilai kontrak.
Gaji sebesar 25 persen tersebut mencakup amplop gaji bulan Maret, April, Mei, dan Juni.
Belakangan, PSSI sudah menetapkan kebijakan baru melalui surat bernomor SKEP/53/VI/2020.
Melalui surat tersebut, PSSI menetapkan pembayaran gaji pemain "meningkat" menjadi 50-60 persen saat kompetisi dimulai.
General Manajer Arema FC, Ruddy Widodo, menjelaskan lebih lanjut regulasi tersebut.
Baca Juga: Piala Asia U-19 2020 - Bintang Kamboja Sebut Kualitas Indonesia di Bawah Uzbekistan dan Iran
Menurut Ruddy Widodo, batas 50 persen akan diperuntukkan bagi klub Liga 1, sedangkan batas 60 persen bagi klub Liga 2.
Adapun bagi pemain-pemain yang memang bergaji lebih kecil, PSSI mewajibkan pihak klub membayar paling tidak senilai UMR di wilayah masing-masing.
"Surat keputusan PSSI itu, 50 persen (untuk) pemain Liga 1, 60 persen (untuk) pemain Liga 2, atau minimal sama dengan UMR di daerah masing-masing," jelas Ruddy, dikutip dari Kompas.com (5/7/3030).
Ruddy pun memastikan anggota skuat Arema FC akan mendapat gaji di atas UMR walau sudah mengalami pemotonga.
"Kalau Arema mungkin yang sudah dipotong 50 persen masih berada di kisaran UMR, bahkan masih di atas UMR, karena ada bonus dan segala macam," tandasnya.
Ruddy pun menekankan bahwa semua pihak yang terlibat di sepak bola harus rela berkorban di tengah situasi sulit seperti sekarang.
"Yang penting sepak bola berlanjut dan (memantik) animo masyarakat kembali, menyaksikan sepak bola itu sudah menjadi perjuangan tersendiri," pungkasnya.
Baca Juga: Terungkap, Bagus Kahfi Langsung Telepon Sang Kembaran Usai Derita Cedera Parah
Editor | : | Mukhammad Najmul Ula |
Sumber | : | Kompas.com |