Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Achmad Jufriyanto membagikan kisah dibalik gelar juara Liga Indonesia yang diraih Persib Bandung di tahun 2014.
Achamad Jufriyanto merupakan pemain yang berperan cukup penting saat Persib menjuarai Liga Super Indonesia (LSI) tahun 2014 silam.
Pemain yang akrab disapa Jupe itu muncul menjadi penentu kemenangan Persib saat babak adu penalti melawan Persipura Jayapura.
Pada awalnya Jupe menceritakan bahwa dirinya tidak masuk rencana sebagai algojo dalam babak adu penalti.
Namun, rencana tersebut berubah akibat Vladimir Vujovic diusir dari lapangan setelah menerima kartu merah dari wasit.
Baca Juga: Eks Persib Bandung Tak Menutup Kemungkinan Gabung Persija Jakarta
"Kalau waktu itu Vladimir tidak kartu merah, mungkin saya tidak mendapat jatah," ungkap Jupe dilansir Bolanas.com dari YouTube Hamka Hamzah Story 23.
Jupe mengatakan ada faktor ketidaksengajaan atas terpilihnya ia sebagai salah satu penendang penalti pada saat itu.
Pelatih Persib saat itu, Djajang Nurdjaman, sudah memiliki daftar eksekutor yang dipilihnya.
Baca Juga: Mulai TC, Bima Sakti Pastikan Seluruh Pemain Timnas U-16 Indonesia Negatif COVID-19
"Pelatih kan biasanya sudah menyiapkan daftar penendang penalti, waktu itu coach Djanur juga sudah punya," tutur pemain Bhayangkara FC itu.
"Waktu itu Firman Utina menolak, M.Ridwan juga nolak jadi eksekutor penalti," sambungnya.
Karena tidak ada pilihan lain, Jupe mengatakan akhirnya Djanur memilihnya untuk menjadi salah satu eksekutor.
"Saat ditanya siap atau tidak, saya jawab saja siap," kata pemain berusia 33 tahun itu.
Pada akhirnya Jupe pun membayar kepercayaan dari pelatih dengan sukses melakukan eksekusi penalti.
Setelah berhasil menyelesaikan tugasnya, Jupe mengaku sangat lega karena bisa memberikan yang terbaik untuk Persib.
"Alhamdulillah bisa cetak gol dan menang," tutupnya.
Baca Juga: Teco Optimis Bali United Masih Bisa Berbicara Banyak di Piala AFC 2020
Editor | : | Nungki Nugroho |
Sumber | : | YouTube/Hamka Hamzah |