Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Bomber naturalisasi Indonesia, Herman Dzumafo Epandi, memberikan pesan khusus kepada penyerang muda Indonesia.
Herman Dzumafo Epandi merupakan sosok striker dengan kemampuan yang lengkap.
Dzumafo Epandi cerdik dalam menguasai bola, penyelesaian akhir, hingga duel udara.
Bahkan di usianya yang menginjak 40 tahun, Dzumafo Eoapndi masih bermain di kasta teratas Liga Indonesia bersama Bhayangkara FC.
Herman Dzumafo pertama kali mencicipi Liga Indonesia saat bergabung dengan PSPS Pekanbaru pada tahun 2007.
Baca Juga: Kick-Off 26 Agustus, Malaysia Sekali Lagi Curi Start dari Indonesia
Tak tanggung-tanggung, Dzumafo bertahan di PSPS hingga empat musim lamanya.
Salah satu prestasi terbaiknya ialah menjadi top scorer Divisi Utama pada musim 2008.
Dzumafo mengoleksi 17 gol dan mengantarkan PSPS meraih peringkat ketiga usai menumbangkan Persebaya Surabaya.
PSPS pun berhasil promosi ke kasta teratas Liga Indonesia pada musim 2009.
Tak hanya PSPS, sederet tim besar juga pernah merasakan jasanya seperti Arema, Persib, Sriwijaya, Mitra Kukar, Borneo FC, dan Persela Lamongan.
Sempat kembali ke PSPS pada musim 2017, ia kemudian dipinang oleh Bhayangkara FC pada musim 2018.
Kendati sudah tidak muda, Dzumafo Epandi tetap bermain produktif bersama Bhayangkara FC.
Baca Juga: Resmi, Hari Kedatangan Shin Tae-Yong Terkuak Berkat Wonderkid Persib Bandung
Ia sukses mencatatkan tampil dalam 72 laga di semua ajang selama dua musim bersama The Guardian.
Penyerang asal Kamerun itu membukukan 23 gol dan 12 assist.
Belum lama ini, Dzumafo membagikan tips kepada pemain muda untuk bisa menjadi penyerang haus gol.
Menurutnya, satu hal yang paling dibutuhkan oleh striker adalah konsistensi, baik soal penampilan maupun dalam menjaga kondisi tubuh.
"Seorang striker itu butuh ketajaman di depan gawang, harus konsisten," kata Dzumafo.
"Kalau striker tidak konsisten, hal itu susah untuk tim, susah sekali," ujarnya menambahkan.
Pemain dengan postur 186 cm itu menilai tugas seorang striker tidak hanya mencetak gol.
Terkadang, mereka juga harus bisa menjadi kreator demi mencapai tujuan utama yaitu kemenangan tim.
"Oke kalau tidak tajam, tetapi dalam permainan itu dia harus bisa membantu tim," ucapnya.
"Misalnya setiap tahun harus menargetkan 10 gol sudah cukup untuk satu musim. Kalau tidak bisa, harus bsa memberikan assist," tuturnya mengakhiri.
Editor | : | Nungki Nugroho |
Sumber | : | BolaSport.com |