Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - AFC turut menyatakan berduka cita atas ledakan dahsyat yang terjadi di ibukota Lebanon, Beirut.
Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) turut menyatakan duka cita atas terjadinya ledakan di kota Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020).
Sebagai salah satu negara anggota, AFC turut meminta agar korban terdampak ledakan besar di Beirut tetap kuat.
Tim nasional Lebanon sendiri tercatat pernah dua kali bermain di putaran final Piala Asia, yaitu pada 2000 dan 2019.
Baca Juga: Latihan Perdana, Beberapa Pemain Bali United Kelebihan Berat Badan
Seperti diketahui, publik dunia digegerkan ledakan dahsyat di pelabuhan kota Beirut, Libanon.
Ledakan tersebut terjadi pada Selasa (4/8/2020) pukul 18.07 waktu setempat, atau Rabu dini hari WIB.
Pejabat keamanan Lebanon mengungkapkan bahwa ledakan tersebut diduga disebabkan sekitar 2.750 ton amonium nitrat.
Pihak Palang Merah telah menyebut setidaknya 100 orang meninggal dan 4000 orang luka akibat insiden mengerikan tersebut.
Baca Juga: Performa Dituding Merosot Setelah Menikah, Evan Dimas: Di Mana Salahnya?
Dilansir dari Instagram resmi FA Lebanon, asap membumbung dari ledakan tersebut terlihat jelas dari markas timnas Lebanon, Camille Chamoun Sports City Stadium.
Pihak AFC pun langsung menyatakan duka cita atas ledakan yang terjadi di negara anggotanya.
"Tetap kuat, Beirut, kami memikirkan segenap mereka yang terdampak dari ledakan mengerikan itu," tulis AFC di akun Instagram resminya (5/8/2020).
AFC sendiri bisa dibilang memiliki koneksi kuat dengan FA Lebanon.
Lebanon pernah ditunjuk menjadi tuan rumah Piala Asia pada edisi ke-12 pada 2000 lalu.
Timnas Lebanon juga berpartisipasi di Piala Asia 2019, walau hanya mencapai fase grup.
View this post on Instagram#StayStrong Beirut ???? ???? Our hearts go out to those who’ve been affected by the horrific blast.
Di Kualifikasi Piala Dunia 2022, Lebanon saat ini menempati peringkat ketiga di Grup H, yang juga dihuni Turkmenistan, Korea Selatan, Korea Utara, dan Srilanka.
Sementara itu, Pemerintah Lebanon melalui Presiden Michel Aoun telah menyatakan duka cita nasional selama tiga hari ke depan menyikapi ledakan besar di atas.
Editor | : | Nungki Nugroho |