Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Layaknya Liga Champions, Pelatih Persib Prediksi Banyak Kejutan dalam Lanjutan Liga 1 2020

Nungki Nugroho - Selasa, 18 Agustus 2020 | 18:30 WIB
Pelatih Persib Bandung Robert Alberts dalam konferensi pers sebelum laga melawan PSIS Semarang, Selasa (5/11/2019).
Tribun Jabar/Ferdyan Adhy Nugraha
Pelatih Persib Bandung Robert Alberts dalam konferensi pers sebelum laga melawan PSIS Semarang, Selasa (5/11/2019).

BOLANAS.COM - Layaknya Liga Champions, pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, menyebut akan banyak kejutan dalam lanjutan Liga 1 2020.

Persib Bandung tidak melakukan perubahan komposisi tim dalam lanjutan Liga 1 2020.

Berbeda dengan Persib, beberapa kontestan Liga 1 2020 terpaksa melakukan perubahan karena pandemi Covid-19.

Renegosiasi kontrak yang tak menemukan kecocokan disinyalir menjadi alasan beberapa pemain dan pelatih hengkang dari klubnya.

Seperti yang terjadi pada arema FC, di mana pelatih Mario Gomez memutuskan untuk keluar dari tim.

Baca Juga: Liga 1 Dipusatkan di Pulau Jawa, Pelatih Persib Robert Alberts Soroti Kewajiban Naik Bus

Juru taktik asal Argentina itu disusul oleh eks striker Persib, Jonathan Bauman, yang tak melanjutkan kontrak di Arema FC.

Begitu pula dengan pelatih Borneo FC, Edson Tavares, yang memilih meninggalkan tim.

Keluarnya beberapa pemain dan pelatih membuat manajemen harus berpikir keras mengisi kekosongan tim.

Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, menilai klub tidak diperbolehkan mengganti pemain yang keluar karena itu menyalahi regulasi.

"Saya tidak berpikir klub boleh melakukan perubahan pemain karena peraturannya sangat jelas tidak boleh ada perpindahan pemain sesama anggota Liga 1," kata Robert dikutip Bolanas dari Tribun Jabar.

"Sedangkan untuk pergantian pelatih, ya, semuanya tergantung bagaimana pelatih itu sendiri dan manajemen klub karena semua tidak terprediksi. Dan ada faktor yang tidak diketahui," ucap Robert menambahkan.

Baca Juga: Masuki Pekan Kedua Latihan, Skuat Persib Bandung Semakin Lengkap

Menurutnya, saat ini yang terpenting bukan hanya soal keluar-masuknya pemain ataupun pelatih.

Melainkan juga bagaimana cara klub mempersiapkan tim untuk kembali ke pertandingan yang kompetitif.

Pelatih asal Belanda itu juga mengibaratkan Liga 1 seperti Liga Champions Eropa.

"Jika kalian melihat situasi di Eropa, jika melihat Liga Champions atau Europa League kalian bisa melihat banyak kejutan,"

Momen para pemain Barcelona tertunduk lesu usai penyerang Bayern Muenchen, Robert Lewandowski menctek gol pada laga babak perempat final Liga Champions di Estadio Da Luz.
TWITTER.COM/UTDARENA
Momen para pemain Barcelona tertunduk lesu usai penyerang Bayern Muenchen, Robert Lewandowski menctek gol pada laga babak perempat final Liga Champions di Estadio Da Luz.

"Seperti hasil yang seakan mimpi, 8-2 kekalahan Barcelona (dari Bayern Muenchen) itu unik dan itu situasinya saat ini. Ada banyak hal tidak terduga,"

"Atau seperti tim yang tidak banyak orang tahu seperti Leipzig atau Sevilla, mereka di luar dugaan mampu mendongkrak performa tim. Dan ini juga bisa saja berlaku di liga ini. Jadi kami harus bersiap," tutur Robert mengakhiri.

Saat ini, Robert Alberts sedang fokus untuk mempersiapkan tim dalam lanjutan Liga 1 2020.

Ia sudah mulai memimpin latihan skuad Maung Bandung yang berlangsung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, sejak 10 Agustus 2020.

Menurut rencana, kompetisi Liga 1 akan berlangsung pada 1 Oktober 2020 dengan digelar terpusat di Pulau Jawa.

Baca Juga: Cerita Legenda Singapura Rela Tinggalkan Peluang Juara di Negeri Sendiri demi Gabung Persib

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
Editor : Nungki Nugroho
Sumber : Tribun Jabar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.