Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Pemain naturalisasi Madura United, Greg Nwokolo, membandingkan perkembangan pesepak bola muda di Thailand dengan Indonesia.
Greg Nwokolo turut menunjukkan kepedulian pada perkembangan sepak bola di Indonesia.
Seperti diketahui, Greg Nwokolo adalah pemain asal Nigeria yang telah menjalani proses naturalisasi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).
Ia telah tampil dalam delapan pertandingan resmi untuk timnas Indonesia dengan torehan dua gol.
Pertama datang pada 2006, sudah lebih dari 10 tim berbeda telah dibela Greg di Indonesia.
Baca Juga: Kritik PSSI, Greg Nwokolo: Sepak Bola Indonesia Bisa Lebih Baik Lagi Asalkan...
Tak heran jika Greg Nwokolo kemudian bisa mengamati sikap pemain-pemain lokal.
Bomber yang resmi dinaturalisasi pada 2011 itu menilai para pemain Indonesia terlalu bersikap manja.
Tak hanya itu, Greg Nwokolo juga beranggapan bahwa pemain Indonesia tak ingin berkembang lebih seperti di negara lain.
"Kalau di Indonesia, pemain yang paling top saja masih belum oke, biasa aja. Bukannya saya paling bagus, tetapi coba cari pemain Indonesia paling bagus siapa," kata Greg sebagaimana dilansir dari Youtube Tik Tak Football First.
Pemilik nomor punggung 10 di Madura United itu lantas membandingkan dengan pemain Thailand, Chanatip Songkrasin.
"Sekarang lihat di Thailand, mereka memiliki Chanatip Songkrasin. Dia menantang dirinya terus sehingga mau bermain di Liga Jepang," ucap Greg Nwokolo.
Baca Juga: Daftar 20 Pemain yang Dicoret dari Timnas U-19 Indonesia Jelang Piala Asia U-19 2020
"Indonesia mana pemain top yang dibicarakan media, hanya di sini jago. Kalau suruh bermain di luar negeri manja, tetap sama memilih zona nyaman,"
"Mereka alasan, tidak ada ini, tidak ada itu, tidak bisa bahasa, pokoknya seribu alasan. Mereka sudah merasa nyaman di sini karena media memuji-muji. Di sini, pemain belum menciptakan prestasi tetapi di media sudah meledak," papar Greg Nwokolo.
Benar saja, dari beberapa pemain Indonesia yang bermain di luar negeri (level kompetisi lebik baik) belum satu pun memberikan prestasi.
Seperti halnya Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaiman yang masih berusaha mencari menit bermain di timnya masing-masing.
Egy bahkan kesulitan menembus skuad utama Lechia Gdansk yang tampil di Liga Polandia.
Berbeda dengan Songkrasin yang selalu mendapatkan kepercayaan di klubnya, Hokkaido Consadole Sapporo.
Bahkan, Chanatip untuk sementara tercatat sebagai pencetak assist terbanyak di Liga Jepang musim 2020.
Gelandang timnas Thailand itu menorehkan lima assist dari 11 pertandingan di Liga Jepang.
Greg Nwokolo kemudian menceritakan pengalamannya ketika bermain di Liga Thailand bersama Chanatip Songkrasin.
"Waktu masih di Thailand, saya bermain dengan Chanatip. Dia promosi dari tim B, kemudian diberi keleluasan oleh pemain lain untuk berkembang, semua pemain memberinya motivasi," ucap Greg.
Baca Juga: Termasuk Elkan Baggott dan Jack Brown, Berikut 30 Pemain yang Dibawa Shin Tae-yong TC di Kroasia
Namun, kondisi seperti yang dialami Chanatip tidak didapatkan di Indonesia.
"Kalau disini (Indonesia), pasti pemain junior sudah takut melihat pemain senior. Jadi itu semua kembali ke mental dan kemauan," tutur Greg Nwokolo.
Greg menilai permasalahan ini bisa teratasi jika PSSI bisa bertindak dengan baik.
"Kalau PSSI mau mengelola dengan baik, ini bisa diperbaiki," ujar Greg.
Menurutnya, ada tiga aspek bagi pemain muda jika ingin benar-benar berkembang di dunia sepak bola.
"Kalau mau sukses di dunia sepak bola apalagi di level timnas atau usia muda, ada tiga aspek yang harus kita ketahui yaitu passion, patience, dan kemauan. Tiga itu tidak ada di sepak bola Indonesia," tutup Greg Nwokolo.
Saat ini, Greg yang sudah berusia 34 tahun masih bermain di kasta tertinggi Liga Indonesia bersama Madura United.
Meski sudah tidak lagi muda, Greg tetap menjadi andalan di skuad beraliaskan Sape Kerab tersebut.
Editor | : | Nungki Nugroho |
Sumber | : | YouTube |