Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama disebut eks Menpora dan Ketum PSSI turut berkontribusi untuk sepak bola Indonesia.
Sepak bola Indonesia turut berduka cita atas kepergian tokoh pers nasional yang merupakan pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama.
Jakob Oetama meninggal dunia dengan tenang di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Jakarta, Rabu (9/9/2020) pukul 13.05 WIB.
"Bapak akan disemayamkan di kantor, di gedung Kompas Gramedia, Jalan Palmerah Selatan," ujar Direktur Corporate Communicatioan Kompas Gramedia Rusdi Amral.
Baca Juga: Pesan Menyentuh Ahmad Bustomi Usai Dengar Alfred Riedl Meninggal Dunia
Sebagai pemegang penghargaan Bintang Mahaputra, Jakob Oetama akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Kamis (10/9/2020) siang.
Jakob Oetama terlahir di Borobudur, Magelang, pada 27 September 1931.
Jakob Oetama mendirikan majalah Intisari dan Kompas bersama PK Ojong pada 1965.
Di bawah kepemimpinannya, Kompas berkembang pesat dan kini disebut memiliki jaringan media terbesar di Indonesia.
Baca Juga: Alfred Riedl Dikenang sebagai Pesepak Bola Terbaik Austria pada Masanya
Di antara produk Kompas Gramedia yang dibesarkan Jakob Oetama tersebut, terdapat satu hal yang dianggap sangat berkontribusi terhadap sepak bola Indonesia.
Kompetisi tersebut yaitu Liga Kompas Gramedia, kompetisi untuk usia 14 tahun yang digelar tiap tahun.
Dilansir dari BolaSport.com, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi sempat mengapresiasi penyelenggaraan Liga Kompas Gramedia.
Menurut Imam Nahrawi, Liga Kompas Gramedia telah memberikan kontribusi besar terhadap proses pembibitan sepak bola nasional.
Liga Kompas Gramedia juga rutin mengirimkan wakil untuk Indonesia di turnamen Gothia Cup di Swedia, yang disebut sebagai Piala Dunia anak-anak.
Sementara itu, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan juga menyatakan "mendukung penuh" program pembinaan melalui Liga Kompas Gramedia saat berkunjung ke Menara Kompas, 2 Juli 2020.
Selamat jalan, Pak Jakob Oetama.
Baca Juga: Timnas U-19 Selalu Kalah di Kroasia, Bung Kus: Lebih Baik Begitu Daripada Menang Terus di Indonesia
Editor | : | Nungki Nugroho |
Sumber | : | Kompas.com |