BOLANAS.COM - Sembilan pemain keturunan kabarnya saat ini sedang dalam pemantauan pelatih timnas U-19 Indonesia, Shin Tae-yong.

Shin Tae-yong rupanya masih terus berupaya untuk menambah kekuatan untuk timnas U-19 Indonesia.

Salah satu cara yang dilakukan Shin Tae-yong adalah berburu pemain keturunan.

Berulang kali Shin Tae-yong memang mengatakan bahwa dirinya sedang memantau pemain-pemain.

Ada sembilan pemain yang kabarnya sedang dipantau langsung oleh Shin Tae-yong.

Baca Juga: Timnas U-19 Akan Panggil Pemain Baru, Shin Tae-Yong Akui Terhambat Ketidakjelasan Liga 1 2020

"Untuk pemain keturunan saat ini ada sembilan," ujar Shin Tae-yong dilansir dari laman resmi PSSI.

Pelatih asal Korea Selatan itu mengatakan ada dua pemain yang sudah memenuhi panggilan darinya.

"Dari sembilan pemain itu dua diantaranya sudah ikut berlatih bersama kami sementara sisanya masih menunggu," tutur Shin Tae-yong.

Dua pemain yang dimaksud tersebut adalah Kelana Mahessa dan Luah Mahessa.

Baca Juga: Misi Khusus Shin Tae-yong Dibalik Rencana TC Timnas U-19 Indonesia ke Belanda

Keduanya memang telah bergabung dengan timnas U-19 Indonesia saat di Kroasia.

Meski begitu, Shin Tae-yong masih enggan menjelaskan lebih lanjut identitas dari tujuh pemain tersisa.

"Kami tidak bisa membuka identitas mereka. Kalau sudah ada keputusan, kami dan PSSI pasti akan terbuka," kata pelatih berusia 51 tahun itu.

Kemungkinan besar pemain-pemain tersebut memiliki darah keturunan Belanda.

Pasalnya, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, sebelumnya telah memberi sedikit bocoran mengenai hal tersebut.

Iriawan mengatakan Shin Tae-yong ingin menggelar pemusatan latihan (TC) timnas U-19 Indonesia di Belanda.

Hal tersebut dilakukan guna memantau pemain keturunan yang ada disana.

"Kenapa Belanda? Karena banyak tim-tim bagus juga di sana. Mereka kan papan atas dunia juga," kata Iriawan.

"Lalu pelatih Shin Tae-yong juga menyampaikan banyak pemain keturunan di sana," pungkasnya.

Baca Juga: Piala Dunia U-20 2021 Jadi Ajang Pemain Timnas U-19 Indonesia Unjuk Gigi