Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Pelatih timnas U-19 Indonesia, Shin Tae-yong, memberi nilai setara KKM siswa SMA untuk anak asuhnya setelah menjalani pemusatan latihan di Kroasia.
Perkembangan positif telah ditunjukkan oleh timnas U-19 Indonesia ketika menjalani pemusatan latihan di Kroasia.
Total 11 laga uji coba telah dilakoni timnas U-19 Indonesia selama di Kroasia dengan mayoritas berakhir kemenangan.
Lima kemenangan, tiga kali seri, dan tiga kekalahan menjadi hasil skuad Garuda Nusantara selam di negara pecahan Yugoslavia tersebut.
Baca Juga: Tepis Rumor Penundaan Piala Dunia U-20, PSSI Ingin Timnas Indonesia Setara dengan Korsel dan Jepang
Pelatih timnas U-19 Indonesia, Shin Tae-yong, memberi nilai 75 pada anak asuhnya yang sanggup menang atas tim-tim Eropa.
Timnas U-19 Indonesia telah menjalani 11 laga uji coba selama dua bulan mengikuti pemusatan latihan di Kroasia.
David Maulana dkk pun mematenkan diri tak pernah kalah dari tim Asia selama uji coba di Kroasia.
Bagaimana tidak, skuad besutan Shin Tae-yong mampu menahan imbang Arab Saudi (3-3) dan Qatar (1-1).
Bahkan pada pertemuan pertama kontra Qatar, timnas U-19 Indonesia sukses meraih kemenangan 2-1.
Sementara tiga kekalahan dialami ketika menghadapi negara-negara kuat Eropa seperti Kroasia (1-7), Bulgaria (0-3), dan Bosnia-Herzegovina (0-1).
Sisanya tiga klub lokal Kroasia dan Makedonia Utara menjadi korban keganasan timnas U-19 Indonesia.
Salah satu kemenangan fantastis didapatkan timnas U-19 Indonesia ketika melibas pemuncak klasemen Liga Kroasia, Hajduk Split, dengan skor 4-0.
Baca Juga: Sempat Dicoret, Timnas U-19 Indonesia Kembali Panggil Pemain Tersubur di Kualifikasi Piala Asia
Kemenangan itu tercatat sebagai yang terbesar bagi timnas selama di Kroasia.
Keberhasilan Bagas Kaffa dkk mengalahkan tim-tim asal Eropa ternyata cukup mengejutkan bagi sang pelatih, Shin Tae-yong.
Juru taktik asal Korea Selatan itu mengaku tidak menyangka bila skuad Garuda Nusantara sanggup mengalahkan tim-tim asal Eropa.
"Lawan-lawan yang kami kalahkan sama-sama berusia U-19, tetapi saya tetap kaget ketika kami bisa menang atas tim Eropa," ucap Shin Tae-yong dilansir Bolanas dari Khan.
Meski begitu, Shin Tae-yong belum bisa memberikan poin sempurna untuk anak asuhnya.
Masih banyak yang perlu dikembangkan dari timnas U-19 Indonesia sesuai hasil evaluasi tim pelatih.
Tak heran jika Shin memberi nilai layaknya KKM bagi siswa SMA di Indonesia yaitu 75, dari skala 100 bagi timnas U-19 Indonesia.
"Permainan mereka sekarang sudah baik. Bisalah diberi nilai 75 dari 100," ucapnya.
Menurutnya, kemampuan individu pemain masih harus ditingkatkan untuk menuju kesempurnaan.
"Ketika saya pertama kali melatih, mereka (pemain timnas U-19 Indonesia) berlari jika merasa kuat, dan berjalan ketika sudah lelah," ujar Shin Tae-yong.
"Anehnya, teknologi (di Indonesia) bagus, tapi masalahnya ada di dasar (kemampuan pemain)," tambahnya.
Baca Juga: Tahun Terjal bagi PSSI, Liga Tertunda hingga Ancaman Batal Gelar Piala Dunia
Selain itu, Shin juga menyatakan masih ingin mencari pemain terbaik untuk posisi gelandang di timnas U-19 Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Shin kepada Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, saat pulang dari Kroasia.
"Shin Tae-yong akan mencari pemain di posisi gelandang," kata Mochamad Iriawan kepada awak media termasuk BolaSport.com.
Jika melihat komposisi, timnas U-19 Indonesia memang membutuhkan gelandang bertahan berpostur tinggi.
Pasalnya, dari beberapa pemain tengah yang ada dirasa belum cukup untuk memenangi duel udara di lini tengah.
Belakangan muncul nama, Kelana Mahessa dan Gilles Joannes, pemain keturunan yang bisa menjadi opsti di sektor gelandang timnas U-19 Indonesia.
Keduanya sama-sama memiliki postur di atas 180 cm.
Akan tetapi, kedua pemain tersebut masih belum masuk dalam daftar peserta training camp (TC) virtual timnas U-19 Indonesia yang digelar pada 5-15 November 2020.
Editor | : | Nungki Nugroho |
Sumber | : | Khan.co.kr |