BOLANAS.COM - General Manager Arema FC, Ruddy Widodo, angkat bicara terkait maraknya pemain Liga 1 yang ikut pertandingan antar kampung (tarkam).

Belakang ini marak ditemui para pemain Liga 1 turut berpartisipasi dalam pertandingan amatir bertajuk tarkam atau fun football.

Hal tersebut memang kerap menjadi pelarian bagi para pemain ketika kompetisi sedang tidak bergulir.

Menanggapi hal tersebut Ruddy Widodo mengatakan bahwa manajemen Arema FC tidak melarang pemainnya ikut tarkam.

Ruddy menjelaskan di tim Singo Edan belum ada aturan tertulis terkait larangan tersebut.

Baca Juga: Tak Ada Persija dan Persebaya, Hanya 6 Klub Liga 1 yang Dinyatakan Profesional oleh AFC

"Saya secara tertulis tidak melarang," kata Ruddy dilansir dari Kompas.com.

Hanya saja, Ruddy memberi peringatan tegas kepada para pemain yang ikut tarkam.

Ia menegaskan bahwa klub akan lepas tangan jika para pemain tersebut mengalami cedera saat ikut pertandingan amatir.

"Kendati demikian, saya sudah pesan melalui Kuncoro (asisten pelatih Arema FC) supaya hati-hati," ujar Ruddy.

Baca Juga: PT LIB Pastikan Tidak Ada Perubahan Format Pada Lanjutan Liga 1 2020

"Apabila ikut tarkam lalu injured, manajemen tidak akan ikut merawat," imbuhnya.

Ruddy sendiri menyebut bahwa tidak ada yang salah dengan pemain ikut tarkam.

Menurutnya, hal tersebut bisa memberi pemasukan kepada pemain di tengah kondisi sulit seperti saat ini.

Sejauh ini klub memang masih memberikan gaji kepada para pemain sebesar 25 persen.

"Jumlah 25 persen itu kalau bayarannya Rp 100 juta ke atas masih bisa dirasakan. Namun, kalau bayarannya kecil ya nangis," ucap pria asal Madiun itu.

"Yang penting hati-hati," pungkasnya.

Baca Juga: Jadwal Lanjutan Liga 1 2020 Bentrok dengan Piala Dunia U-20 2021, Dirut PT LIB Angkat Bicara