Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pemerintah Batasi Akses WNA Masuk ke Indonesia, Arema FC Kena Imbas

Unggul Tan Ngasorake - Rabu, 30 Desember 2020 | 15:22 WIB
Pemain baru Arema FC, Bruno Smith saat menjalani latihan bersama skuad Singo Edan, Senin (6/10/2020).
Suci Rahayu
Pemain baru Arema FC, Bruno Smith saat menjalani latihan bersama skuad Singo Edan, Senin (6/10/2020).

BOLANAS.COM - Arema FC harus merasakan imbas dari kebijakan baru pemerintah Indonesia yang membatasi masuknya Warga Negara Asing (WNA).

Seperti diketahui, pemerintah Indonesia baru saja mengeluarkan kebijakan baru.

Indonesia akan menutup akses masuk bagi seluruh WNA mulai 1-14 Januari 2021.

Langkah ini diambil sebagai upaya membatasi transimisi varian baru virus corona.

Kebijakan ini sendiri memberikan imbas kepada sejumlah klub Liga 1.

Baca Juga: Rahmad Darmawan Sebut 2020 Jadi Bencana Bagi Sepak Bola Indonesia

Sejumlah pemain asing klub Liga 1 saat ini memang banyak yang sedang kembali ke negaranya masing-masing.

Salah satu pemain asing yang sedang pulang kampung adalah pilar baru Arema FC, Bruno Smith.

Bruno diketahui saat ini tengah berada di kampung halamannya, Brasil.

Selain Bruno, pelatih kiper Arema FC, Felipe Americo juga sedang pulang kampung.

Manajemen Arema FC pun angkat bicara menanggapi hal tersebut.

Baca Juga: TC Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Gembleng Fisik Pemain di Siang Hari

General manager Arema FC, Ruddy Widodo, mengatakan bahwa saat ini Bruno Smith belum memiliki Kartu Izin Tinggal Sementara (KITAS).

"Ya, kalau Bruno Smith karena dia belum punya KITAS baliknya diundur jadi 15 Januari," kata Ruddy dilansir dari Kompas.com.

Kendati demikian, Ruddy mengaku hal tersebut bukan masalah besar.

"Tidak masalah, tapi yang terpenting sepak bola ini terselamatkan. Jangan mandek total seperti ini kan kasihan," ujarnya.

Ruddy sendiri mengaku mendukung kebijakan pemerintah tersebut.

Namun, ia berharap hal tersebut tak akan mengganggu sepak bola di Indonesia.

"Kalau rembukan soal sepak bola, kembali lagi harus menggunakan bahasa bola. Namun, sektor kesehatan tetap nomor 1. Jangan dilupakan sektor kesehatan dan sektor keamanan, kan seperti itu," kata Ruddy.

"Tujannya untuk menahan virus Covid-19 yang baru, ya setuju. Namun, sepak bola tetap harus dipikirkan," pungkasnya.

Baca Juga: Timnas Indonesia akan Jadi Tumpuan Malaysia Melangkah Lolos ke Piala Dunia 2022

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
Editor : Nungki Nugroho
Sumber : Kompas.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.