Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Manajemen Persib Bandung mengaku keungan klub terganggu akibat tak jelasnya status kompetisi saat ini.
Sudah hampir satu tahun kompetisi di Indonesia terhenti karena pandemi COVID-19.
Lamanya penangguhan kompetisi membuat semua klub mengalami krisis finansial.
Masalah tersebut pun turut dirasakan Persib Bandung.
Hal tersebut diakui oleh Direktur Operasional PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahyono.
Baca Juga: Imbas Kebijakan PSBB di Jawa-Bali, Exco PSSI Pesimis Liga 1 Lanjut
Teddy menyebut keuangan Persib babak belur selama pandemi COVID-19.
Pandemi COVID-19 telah membuat pendapatan klub menurun drastis.
"Harus diakui, tidak ada kompetisi membuat kami semua ini pusing," kata Teddy dilansir Bolanas dari Kompas.com.
Disamping itu, manajemen Persib juga masih harus membayarkan gaji pemain, pelatih dan ofisial tim.
Baca Juga: Jadwal Uji Coba Timnas U-19 Indonesia Amburadul, Ini Respon Shin Tae-yong
"Tidak ada pertandingan, ya tidak ada pemasukan. Kami mengalami kerugian, bahkan sampai babak belur," ujar Teddy.
Meski mengalami kerugian, selama ini Persib tetap memenuhi kewajiban kepada para pemain dan ofisial tim.
Teddy mengatakan, hingga bulan Desember 2020 lalu gaji pemain Maung Bandung tetap lancar.
"Kalau gaji 25 persen lancar sampai Desember kemarin," pungkasnya.
Baca Juga: Bubarkan Tim, Persipura Terancam Sanksi dari AFC Layaknya JDT
Editor | : | Unggul Tan Ngasorake |
Sumber | : | Kompas.com |