Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Federasi Malaysia Tunda 3 Kompetisi, Pemain Indonesia Terancam Gigit Jari?

Nungki Nugroho - Senin, 1 Februari 2021 | 20:18 WIB
Logo Liga Malaysia
ASEANFOOTBALL.ORG
Logo Liga Malaysia

BOLANAS.COM - Nasib pemain Indonesia yang hijrah ke Malaysia terancam gigit jari seusai federasi menunda tiga kompetisi.

Federasi sepak bola Malaysia (FAM) telah memutuskan untuk menunda tiga kompetisi tahun ini.

Keputusan ini diambil oleh FAM lantaran kasus Covid-19 yang meningkat di Malaysia.

Baca Juga: Pelatih Bali United Ambil Keuntungan di Balik Peminjaman Melvin Platje ke Eropa

Per hari ini sudah kasus positif Covid-19 di Malaysia mencapai 215 ribu.

Selangor menjadi penyumbang terbantak dengan 62.189, kemudian disusul Sabah dengan 48.307 kasus positif Covid-19.

Bahkan penambahan kasus positif Covid-19 per hari ini mencapai 5000 kasus.

Kebijakan pembatasan sosial pun diambil oleh pemerintah Malaysia yang juga berimbas pada dunia sepak bola.

FAM telah menetapkan penundaan terhadap tiga kompetisi nasional yakni Piala Presiden, Piala Belia, dan Liga Primer Futsal Malaysia (MPFL).

Tiga kompetisi yang semua berlangsung Maret digeser ke bulan Juni.

Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Sekjen FAM, Stuart Ramalingam.

"Kami telah menjadwalkan pada bulan Juni menggunakan format regional yang akan mengurangi perjalanan dan pergerakan lebi terkontrol untuk tim," kata Stuart Ramalingam dikutip dari New Straits Times.

FAM akan mengusung format baru untuk ketiga kompetisi tersebut di tahun ini.

Baca Juga: Jalan Egy Maulana Vikri Tembus Skuad Utama Lechia Gdansk Kian Berat karena Regulasi di Ekstraklasa

Khusus futsal akan digelar secara terpusat mulai Juni 2021.

"Format ini akan memberi kami fleksibilitas karena pandemi tidak dapat diprediksi," ucal Stuart.

Bek timnas Indonesia, Ryuji Utomo, saat mengikuti sesi latihan Penang FC di Malaysia.
INSTAGRAM PENANG FC
Bek timnas Indonesia, Ryuji Utomo, saat mengikuti sesi latihan Penang FC di Malaysia.

Pekan lalu, FAM juga telah menunda kompetisi Liga Malaysia hingga 5 Maret menyusul diberlakukannya perintah pengendalian gerakan (PKP) di seluruh wilayah, kecuali Sarawak.

Liga Super Malaysia pun terancam ditunda lagi jika kasus Covid-19 tak kunjung menurun.

Kondisi ini juga berimbas pada pemain Indonesia yang hijrah ke Liga Malaysia seperti Ryuji Utomo dan Syahrian Abimanyu.

Ryuji terancam gigit jari jika Liga Malaysia sampai ditunda hingga Juni 2021.

Pasalnya, ia belum juga bermain untuk Penang FC hingga kini sejak direkrut akhir tahun lalu.

Tak jauh beda dengan kondisi ketika Ryuji memperkuat Persija Jakarta yang juga belum tanding lantaran ketidakjelasan Liga 1.

Baca Juga: Deal dengan Bhayangkara Solo FC, Sabah FC Sepakat Bayar Biaya Transfer demi Dapatkan Saddil Ramdani

PSSI dan PT LIB mengaku telah melakukan segala upaya agar bisa menggelar Liga 1 2021.

"Berbagai daya dan usaha sudah PSSI lakukan agar izin tersebut bisa dikeluarkan. Mulai dari merancang protokol kesehatan, skema kompetisi, dan lainnya," ucap Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan.

"Karena sebagaimana kita tahu, tidak adanya liga, tentu menghambat perkembangan pemain untuk timnas dan juga ekonomi," tambahnya.

Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu pun memohon dukungan kepada berbagai pihak terkait bergulirnya Liga 1 2021.

Komisi X DPR RI juga telah menyatakan dukungan kepada PSSI untuk kembali menggelar kompetisi.

Belakangan masih ada pemain Indonesia yang dikaitkan dengan klub Malaysia seperti Ardi Idrus, Kushedya Hari Yudo, hingga Saddil Ramdani.

Bhayangkara Solo FC bahkan dikabarkan telah sepakat untuk meminjamkan Saddil ke Sabah FA.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
Editor : Nungki Nugroho
Sumber : nst.com.my
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.