Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM -Pelatih Barito Putera, Djajang Nurdjaman, terus melanjutkan catatan positifnya di turnamen pramusim.
Seperti diketahui, Djajang Nurdjaman baru saja mengantarkan Barito Putera lolos ke babak perempat final Piala Menpora 2021.
Barito Putera memastikan satu tiket di perempat final Piala Menpora 2021 usai menahan imbang Persikabo 1973 di laga terakhir Grup A.
Sempat tertinggal dua kali, Barito Putera akhirnya bisa menyamakan kedudukan menjadi 2-2.
Hasil ini sudah cukup untuk memastikan tim berjuluk Laskar Antasari itu untuk lolos ke babak selanjutnya.
Baca Juga: Link Live Streaming Grup B Piala Menpora 2021 - Tiga Klub Berebut Dua Tiket Perempat Final
Sementara itu, untuk Djajang Nurdjaman hasil ini melanjutkan tren positifnya di turnamen pramusim.
Catatan apik pelatih yang akrab disapa Djanur itu dimulai sejak tahun 2015 lalu.
Djanur memang selalu berhasil membawa tim yang diasuhnya untuk naik podium di empat turnamen pramusim bertajuk Piala Presiden.
"Dari empat Piala Presiden yang saya lalui bersama empat tim berbeda hasilnya saya selalu naik podium," kata Djanur dikutip Bolanas dari BolaSport.com, Selasa (30/3/2021).
Prestasti terbaik Djanur sendiri terjadi pada tahun 2015 lalu saat dirinya masih menukangi Persib Bandung.
Saat itu Djanur berhasil membawa Persib meraih gelar juara di ajang tersebut.
Empat tahun berselang, Djanur juga berhasil membawa tim yang dilatihnya mencapai partai final.
Baca Juga: Beda Reaksi Robert Rene Alberts Menanggapi Debut 2 Pemain Anyar Persib
Sayangnya, saat itu Persebaya harus puas menjadi runner-up.
"Juara pada tahun 2015 bersama Persib, juara ketiga bersama Persib juga, Juara empat bersama PSMS Medan, dan runner-up bersama Persebaya," paparnya.
Meski begitu, perjalanan Djanur di kompetisi resmi tak segemilang prestasinya di turnamen pramusim.
Sejak tahun 2017 lalu, juru taktik berusia 62 tahun itu selalu dipecat di tengah musim.
Tahun 2017 lalu, Djanur memutuskan untuk mundur dari jabatan pelatih Persib di pertengahan musim.
Saat menukangi PSMS Medan tahun 2018 lalu, Djanur harus rela dipecat saat musim belum berakhir.
Hal serupa terjadi saat ia mengarsiteki Persebaya Surabaya.
Djanur pun mengaku sudah mengetahui alasan mengapa dirinya selalu dipecat di tengah musim.
"Saat ditanya kompetisi justru gagal bahkan sampai dipecat. Saya sudah tahu persis jawabannya," ujar Djanur.
"Yang pasti saya selalu gagal merekrut pemain yang saya inginkan. Akhirnya dapat yang tidak sesuai dan hasilnya seperti yg saya alami," pungkasnya.
Baca Juga: Bungkam Arema FC, PSIS Lolos ke Perempat Final Piala Menpora 2021
Editor | : | Unggul Tan Ngasorake |
Sumber | : | BolaSport.com |