Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Eks Pelatih Persib Buka-bukaan soal Julukan Spesialis Turnamen Pramusim

Unggul Tan Ngasorake - Rabu, 31 Maret 2021 | 14:37 WIB
Pelatih PSMS Medan, Djajang Nurdjaman, saat melakukan wawancara seusai  sesi latihan di Stadion Manahan
PUTRA RUSDI KURNIAWAN/BOLASPORT.COM
Pelatih PSMS Medan, Djajang Nurdjaman, saat melakukan wawancara seusai sesi latihan di Stadion Manahan

BOLANAS.COM -Pelatih Barito Putera, Djajang Nurdjaman, terus melanjutkan catatan positifnya di turnamen pramusim.

Seperti diketahui, Djajang Nurdjaman baru saja mengantarkan Barito Putera lolos ke babak perempat final Piala Menpora 2021.

Barito Putera memastikan satu tiket di perempat final Piala Menpora 2021 usai menahan imbang Persikabo 1973 di laga terakhir Grup A.

Sempat tertinggal dua kali, Barito Putera akhirnya bisa menyamakan kedudukan menjadi 2-2.

Hasil ini sudah cukup untuk memastikan tim berjuluk Laskar Antasari itu untuk lolos ke babak selanjutnya.

Baca Juga: Link Live Streaming Grup B Piala Menpora 2021 - Tiga Klub Berebut Dua Tiket Perempat Final

Sementara itu, untuk Djajang Nurdjaman hasil ini melanjutkan tren positifnya di turnamen pramusim.

Catatan apik pelatih yang akrab disapa Djanur itu dimulai sejak tahun 2015 lalu.

Djanur memang selalu berhasil membawa tim yang diasuhnya untuk naik podium di empat turnamen pramusim bertajuk Piala Presiden.

"Dari empat Piala Presiden yang saya lalui bersama empat tim berbeda hasilnya saya selalu naik podium," kata Djanur dikutip Bolanas dari BolaSport.com, Selasa (30/3/2021).

Prestasti terbaik Djanur sendiri terjadi pada tahun 2015 lalu saat dirinya masih menukangi Persib Bandung.

Saat itu Djanur berhasil membawa Persib meraih gelar juara di ajang tersebut.

Empat tahun berselang, Djanur juga berhasil membawa tim yang dilatihnya mencapai partai final.

Legimin Rahardjo dan Djajang Nurdjaman menjadi sosok penting di PSMS Medan saat ini.
japrit
Legimin Rahardjo dan Djajang Nurdjaman menjadi sosok penting di PSMS Medan saat ini.

Baca Juga: Beda Reaksi Robert Rene Alberts Menanggapi Debut 2 Pemain Anyar Persib

 

Sayangnya, saat itu Persebaya harus puas menjadi runner-up.

"Juara pada tahun 2015 bersama Persib, juara ketiga bersama Persib juga, Juara empat bersama PSMS Medan, dan runner-up bersama Persebaya," paparnya.

Meski begitu, perjalanan Djanur di kompetisi resmi tak segemilang prestasinya di turnamen pramusim.

Sejak tahun 2017 lalu, juru taktik berusia 62 tahun itu selalu dipecat di tengah musim.

Tahun 2017 lalu, Djanur memutuskan untuk mundur dari jabatan pelatih Persib di pertengahan musim.

Saat menukangi PSMS Medan tahun 2018 lalu, Djanur harus rela dipecat saat musim belum berakhir.

Hal serupa terjadi saat ia mengarsiteki Persebaya Surabaya.

Djanur pun mengaku sudah mengetahui alasan mengapa dirinya selalu dipecat di tengah musim.

"Saat ditanya kompetisi justru gagal bahkan sampai dipecat. Saya sudah tahu persis jawabannya," ujar Djanur.

"Yang pasti saya selalu gagal merekrut pemain yang saya inginkan. Akhirnya dapat yang tidak sesuai dan hasilnya seperti yg saya alami," pungkasnya.

Baca Juga: Bungkam Arema FC, PSIS Lolos ke Perempat Final Piala Menpora 2021

 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.