Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Persija Terluka, Dua Insiden Serius di Laga Kontra PSM Berpotensi Gagalkan Impian Lolos ke Final

Najmul Ula - Jumat, 16 April 2021 | 11:12 WIB
PSM Makassar vs Persija Jakarta pada leg pertama semifinal Piala Menpora 2021 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Kamis (15/4/2021).
PT LIB
PSM Makassar vs Persija Jakarta pada leg pertama semifinal Piala Menpora 2021 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Kamis (15/4/2021).

 

BOLANAS.COM - Persija tampak terluka usai ditahan imbang PSM pada leg pertama semifinal Piala Menpora 2021.

Persija Jakarta mengalami dua insiden serius pada laga leg pertama semifinal Piala Menpora 2021 kontra PSM Makssar, Kamis (15/4/2021).

Macan Kemayoran yang diperkuat tujuh pemain impor gagal menaklukkan PSM Makassar yang hanya diperkuat pemain lokal.

Laga tersebut berakhir 0-0, dengan kubu PSM Makassar berada di pihak yang puas dengan hasil tanpo gol itu.

Baca Juga: Kartu Merah Kontroversial untuk Persija, Sudirman Tak Tahu Alasan Pengusiran Marco Motta

Kegagalan meraih kemenangan tampak membuat suasana tim Persija oleng.

Indikasi pertama terlihat dari kartu merah yang diterima Marco Motta pada menit ke-83.

Marco Motta yang berpengalaman merumput di Serie A dan bersama timnas Italia itu diusir wasit usai berkonfrontasi dengan bek PSM, Abdul Rahman.

Baca Juga: Dejan Antonic Isyaratkan PSS Sleman akan Datangkan Pemain Asing Baru

Pelatih Persija, Sudirman, menyesalkan kartu merah yang diterima Marco Motta.

"Sangat disayangkan ya Marco Motta, saat kita dalam pertandingan tensi tinggi dan butuh peluang mencetak gol, dia malah dapat kartu merah," ujar Sudirman (15/4/2021).

"Saya pikir kartu merah yang didapatkan pasti ada sebabnya," sambungnya.

Sudirman kini harus memutar otak untuk mencari pengganti Marco Motta yang sebenarnya tampil apik sepanjang Piala Menpora 2021. 

Baca Juga: Regulasi Unik Piala Menpora 2021, Leg Pertama PSM Vs Persija Bak Laga Sia-sia

Striker Persija Jakarta, Marko Simic, mendapat pengawalan ketat dari pemain bertahan PSM Makassar pada leg pertama semifinal Piala Menpora 2021 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Kamis (15/4/2021).
LIGAINDONESIABARU.COM
Striker Persija Jakarta, Marko Simic, mendapat pengawalan ketat dari pemain bertahan PSM Makassar pada leg pertama semifinal Piala Menpora 2021 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Kamis (15/4/2021).

Saat ini, terdapat dua pemain yang bisa menempati posisi bek kanan, yaitu Novri Setiawan dan Alfath Fathier.

Selain kartu merah Marco Motta di atas, Persija juga harus menghadapi potensi ruang ganti retak.

Potensi negatif tersebut bermula dari cekcok antara striker Marko Simic dan kapten Andritany Ardhiyasa pada menit akhir pertandingan.

Saat itu, Simic baru saja diganti oleh striker belia Alfriyanto Nico.

Saat tiba di bangku cadangan, Simic ditengarai tak puas dengan keputusan Sudirman tersebut.

Andritany pun langsung mendatangi Simic dan terlihat beradu badan dengan striker Kroasia itu.

Baik Sudirman maupun Riko Simanjuntak tak membahas insiden tersebut pada konferensi pers usai laga.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Piala Menpora 2021 (@liga1match)

Meski begitu, akun Instagram pribadi Simic langsung diserbu suporter Macan Kemayoran.

Sejumlah besar warganet pendukung Persija tampak kesal dengan Simic yang disebut "egois" dan "star syndrome".

Segenap skuat Persija Jakarta perlu memperbaiki kondisi internal agar sanggup melaju ke final Piala Menpora 2021 dengan mengalahkan PSM Makassar pada leg kedua, Minggu (18/4/2021).

Baca Juga: Skuat Lokal PSM Tahan Imbang 7 Pemain Impor Persija, Syamsuddin Batolla: Level Mereka di Atas Kami

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
Editor : Najmul Ula
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.