Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Dua laga uji coba tim Liga 1 harus tercoreng akibat aksi tidak terpuji yang dilakukan oleh para pemain di lapangan.
Akhir pekan lalu sepak bola Indonesia kembali tercoreng oleh tindakan tak terpuji para pemain di atas lapangan.
Dua laga uji coba tim Liga 1 diwarnai oleh aksi kekerasan.
Kejadian pertama terjadi di laga uji coba Persib Bandung Vs Tira Persikabo pada Sabtu (12/6/2021).
Pada laga tersebut tindakan kurang terpuji dilakukan oleh bek Tira Persikabo, Gilang Ginarsa.
Baca Juga: Cuma Tersisa 12 Tiket, Timnas Indonesia Punya Jalan Terjal Menuju Piala Asia 2023
Memasuki menit ke-40, Gilang melakukan pelanggaran keras terhadap striker Persib Bandung, Frets Butuan.
Gilang terlihat melepaskan tendangan kung fu ke arah kepala Frets Butuan.
Frets Butuan pun langsung terkapar di atas lapangan.
Akibat tindakannya tersebut, Gilang langsung diganjar kartu merah oleh wasit.
Aksi tak kalah keras juga terjadi di laga uji coba Persipura Jayapura melawan Persita Tangerang, Minggu (13/6/2021).
Bertanding dengan intensitas yang tinggi, kedua tim menampilkan permainan yang cukup kasar.
Pada menit ke-32 terlihat bek Persita menekel keras pemain Persipura Jayapura.
Baca Juga: Dikritik Eks Timnas Indonesia soal Pemain Naturalisasi, PSSI: Kami Tunggu Rekomendasi Shin Tae-yong
Tindakan tersebut langsung menyulut kemarahan pemain Persipura lainnya yang langsung menghampiri pemain lawan.
Momen brutal kembali terjadi saat laga memasuki menit ke-67.
Pemain Persita dan Persipura terlihat saling tekel di atas lapangan.
Kejadian ini pun langsung meningkatkan emosi pemain kedua tim.
Para pemain Persita dan Persipura pun sempat saling bersitegang.
Buntut dari kejadian ini wasit pun memutuskan untuk menghentikan pertandingan tersebut.
Kejadian ini membuat murka pelatih Persipura, Jacksen F Tiago.
"Sekelas AFC, perbuatan tadi kita akan didiskualifikasi," kata Jacksen dikutip dari Instagram resmi Persipura
Jacksen berharap kejadian serupa tak akan terulang di masa depan.
"Kita semua mempunyai mimpi untuk mendapatkan prestasi tertinggi."
"Bersama kita instropeksi diri untuk mencapai mimpi kita bersama," tuturnya.
Sementara itu, manajer Persita Tangeramg, I Nyoman Suryanthara, menyatakan bahwa kejadian ini bermula dari salah paham.
"Dalam permainan sepak bola, tensi meninggi itu wajar," kata Nyoman dalam rilis resmi klub.
"Sempat terjadi kesalahpahaman tapi semua tetap terkendali dan bisa diselesaikan dengan baik," pungkasnya.
Baca Juga: Sah, FIFA Akhirnya Izinkan Ezra Walian Bela Timnas Indonesia
Editor | : | Nungki Nugroho |