Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Geger Pernyataan Indra Sjafri, Malaysia Diminta Fokuskan Naturalisasi untuk Pemain Muda

Najmul Ula - Minggu, 22 Agustus 2021 | 15:14 WIB
Pemain naturalisasi
irwanfebri
Pemain naturalisasi

BOLANAS.COM - Pejabat tinggi Malaysia meminta FAM mencari pemain berusia muda untuk dijadikan proyek naturalisasi.

Program naturalisasi tampak sedang menjadi bahasan serius di sepak bola Indonesia dan Malaysia.

Tim nasional Indonesia dan Malaysia memang memiliki riwayat memanggil jasa pemain naturalisasi dalam satu dekade terakhir.

Di timnas Indonesia, terdapat nama-nama tenar seperti Cristian Gonzales, Beto Goncalves, hingga Marc Klok.

Baca Juga: Terbiasa Kirim Umpan Silang, Asnawi Mangkualam Akhirnya Tunaikan Janji Menembak

Di kubu Malaysia, ada sejumlah pemain seperti Guilherme de Paula, Mohammadou Sumareh, hingga Liridon Krasniqi.

Mengenai naturalisasi, publik Indonesia belakangan dihebohkan dengan pernyataan kontroversial dari Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri.

Indra Sjafri menyatakan terdapat regulasi FIFA yang melarang program naturalisasi.

Baca Juga: Asnawi Mangkualam Lepas Satu Tembakan, Ansan Greeners Terus Menukik

"Kembali lagi (soal) naturalisasi), FIFA juga ndak membolehkan perpindahan kewarganegaraan untuk kepentingan sepak bola," ujar Indra (14/8/2021).

"Karena FIFA itu memerintahkan semua federasi, aktifkan pembinaan."

"Ndak boleh itu, dia misalnya kalau menghalalkan perpindahan itu karena alasan sepak bola, itu bisa-bisa aja ya tadi bisa (negara kaya seperti) Arab Saudi bisa beli semua," tandasnya.

Indra Sjafri saat ini dituding sebagai penyebab mandeknya proses naturalisasi untuk Sandy Walsh dan Kevin Diks.

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, bersama dengan pemain naturalisasi Persija Jakarta, Marc Klok, Senin (5/10/2020).
pssi.org
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, bersama dengan pemain naturalisasi Persija Jakarta, Marc Klok, Senin (5/10/2020).

Sementara itu, federasi sepak bola Malaysia (FAM) juga tengah mempertimbangkan tak lagi melanjutkan program naturalisasi.

Hanya saja, Ketua Seksi Olahraga Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia, Pekan Ramli, meminta FAM tetap melanjutkan naturalisasi.

Pekan Ramli menyarankan FAM berfokus pada pemain muda, bukan pemain yang sudah berusia tua.

"Tidak pantas mengambil pemain impor yang berada di pengujung usia karena naturalisasi seolah menjadi tiket terakhir untuk karier mereka," ucap Ramli dikutip dari Berita Harian (22/8/2021).

"Tempa pemain muda lebih dulu untuk proyek naturalisasi sehingga 'alah membeli menang memakai'."

"Dan juga berkontribusi pada situasi win-win bagi kedua pihak," tandasnya.

Proyek naturalisasi semacam itu pernah dan sedang dilakukan Indonesia, yaitu dengan pemain keturunan seperti Elkan Baggott, Jack Brown, hingga Kelana Mahessa.

Malaysia juga memiliki sejumlah pemain keturunan belia seperti kakak beradik Wan Kuzain dan Wan Kuzri Wan Kamal.

Baca Juga: Thailand Siap Jadi Tuan Rumah, Dua Negara Berpeluang Gelar Piala AFF 2021

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
Editor : Nungki Nugroho
Sumber : Bharian.com.my,caknun.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.