Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Skandal pengaturan skor kembali terjadi di sepak bola nasional yang kali ini menyasar Liga 3 Indonesia.
Pengaturan skor kembali mencuat di sepak bola nasional di tengah pandemi Covid-19 tahun 2021.
Dua pekan lalu, PSSI mendapat laporan terkait pengaturan skor yang terjadi di Liga 2 2021.
Manajemen Perserang Serang mengirim bukti ke PSSI yang menyatakan lima pemainnya terlibat skandal pengaturan skor.
Baca Juga: Update Rival Timnas Indonesia di Piala AFF - Vietnam Babak Belur, Malaysia Panggil 28 Nama
PSSI lantas bertindak dengan memberi hukuman kepada lima pemain Perserang.
Terbaru, skandal pengaturan skor juga menyelimuti kompetisi kasts ketiga Liga Indonesia.
Tim Liga 3 Jawa Timur, Gresik Putra (Gestra Paranane FA) secara resmi memecat dua pemain dan satu ofisial, karena terindikasi terlibat pengaturan skor.
Kedua pemain yang dimaksud berinisial AC dan HPS, serta DGR seorang ofisial tim yang menjabat sebagai Kitman.
Manajemen Gestra Paranane memecat ketiganya, karena terbukti melakukan pertemuan dengan sejumlah orang yang menawarkan kerjasama untuk mengatur skor pertandingan.
"Dua pemain kita disuruh mengalah dengan iming-iming imbalan puluhan juta rupiah."
Baca Juga: Jadwal Lengkap Liga 1 2021 - Persib Vs Persija Jadi Laga Penutup Pekan Ke-12
"Tujuannya, untuk memenangkan Persema Malang," ucap Bagyo Sulaksono, manajer tim Gestra Paranane, dalam rilis resmi klub.
Dalam pertandingan terakhir yang berlangsung di stadion Gajayana tersebut, Gestra Paranane kalah dengan skor telak 5-1.
Sebelumnya, Gestra Paranane juga diminta untuk mengalah menjelang pertandingan melawan NZR Sumbersari.
Adapun nominal yang ditawarkan untuk mengalah atas NZR Sumbersari itu mencapai 100 juta rupiah, namun tawaran itu ditolak mentah-mentah oleh manajemen Gestra Paranane.
"Kasus pengaturan skor melawan NZR Sumbersari juga sudah kita laporkan. Bukti-bukti sudah kita serahkan, dan sekarang sedang dalam penyelidikan komdis Asprov PSSI," tutur Bagyo.
Dalam pertandingan tersebut, Gestra Paranane menelan kekalahan 0-1 dari NZR Sumbersari.
Kekalahan di dua pertandingan terakhir melawan NZR Sumbersari dan Persema Malang menghentikan langkah Gestra Paranane untuk melangkah ke fase berikutnya Liga 3 Jawa Timur 2021.
Baca Juga: Sempat Absen 4 Tahun, Ini Komentar Ezra Walian usai Comeback ke Timnas Indonesia
Kejadian ini cukup mencoreng marwah Asprov PSSI Jawa Timur yang langsung melakukan penyelidikan.
Sekjen Asprov PSSI Jawa Timur, Dyan Puspito Rini, memastikan bahwa pihaknya akan mengusut tuntas kasus match fixing.
"Kami langsung merespon laporan itu, dan sebelumnya Gestra Paranane FA (Gresik Putra FC,red) juga sudah melaporkan kepada kami."
"Bahwa dua pemain dan ofisialnya yang diduga terlibat pengaturan skor sehingga akhirnya timnya kalah. Sudah ada beberapa saksi yang sudah kami panggil dan saksi lainnya akan kami panggil," jelas Dyan Puspito Rini.
Saat ini Asprov PSSI masih mendalami kasus serta mengumpulkan bukti-bukti.
"Intinya kami tidak mentolerir tindakan semacam ini, sesuai arahan ketua umum kita semangat bersih-bersih."
"Kami Asprov PSSI Jatim sangat mendukung sepak bola yang lebih baik dan bersih. Semuanya masih kami mendalami dan melakukan cross check antar beberapa pihak," pungkasnya.
Jika kasus ini terbukti, tentu bisa mencoreng citra sepak bola Indonesia yang berupaya bangkit usai terdampak pandemi Covid-19.
Editor | : | Nungki Nugroho |