Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Adilson Maringa Menyerah Kejar Alisson dan Ederson di Brasil, Lebih Suka Prospek Bela Timnas Indonesia

Najmul Ula - Kamis, 24 Maret 2022 | 10:28 WIB
Adilson Maringa dan Teja Pakualam usai laga Arema FC vs Persib Bandung (9/3/2022).
BolaNas.com
Adilson Maringa dan Teja Pakualam usai laga Arema FC vs Persib Bandung (9/3/2022).

BOLANAS.COM - Adilson Maringa menyukai prospek membela timnas Indonesia lantaran hampir mustahil bermain untuk timnas Brasil.

Kiper Arema FC, Adilson Maringa, menatap peluang naturalisasi selepas menjalani musim sensasional di Liga 1 2021/22.

Adilson Maringa membawa Arema FC ke papan atas Liga 1 pada musim perdana di Indonesia dan langsung memecahkan rekor cleansheet sepanjang masa Liga 1.

Kini, Adilson Maringa turut diperbincangkan sebagai salah satu calon kiper naturalisasi untuk membela tim nasional Indonesia.

Baca Juga: Comeback 22 Menit Bagus Kahfi, Jarang Sekali Sentuh Bola dan Kontribusi Terbesar Cuma Jadi Pagar Betis

Kiper asal Brasil itu saat ini telah berusia 31 tahun, dan memerlukan lima tahun tinggal di Indonesia untuk bisa berseragam Merah Putih.

Untuk urusan kualitas, Maringa terbukti berada di atas rata-rata kiper Indonesia, terbukti dengan torehan bersama Arema FC musim ini.

Ia sempat mencatatkan 504 menit tanpa kebobolan pada pekan ke-4 hingga pekan ke-9, sebuah rekor sepanjang masa di Liga 1.

Kiper tinggi besar itu juga mencatatkan total 13 cleansheet dan 83 penyelamatan sepanjang perjalanan Liga 1 yang masih menyisakan dua laga.

Baca Juga: Emil Audero Masih Gantung PSSI, Adilson Maringa Buka Pintu untuk Timnas Indonesia

Dalam wawancara terbaru di kanal Youtube Arema FC, Maringa menyambut baik peluang bermain untuk timnas Indonesia.

"Mimpi saya memang suatu saat nanti bisa bermain untuk tim nasional," tutur Maringa (22/3/2022).

"Saya tidak bisa bermain untuk negara kelahiran saya (Brasil) karena sudah terlalu banyak pemain, sehingga persaingannya lebih sulit," jelasnya.

Maringa memang terbilang mustahil untuk dapat dipanggil timnas Brasil asuhan Tite.

Kiper timnas Brasil, Alisson Becker, sempat mendapat kartu merah saat menghadapi timnas Ekuador. Namun, kartu merah tersebut akhirnya dibatalkan setelah wasit melihat tayangan ulang VAR
TWITTER.COM/OFICIALBOLAFORA
Kiper timnas Brasil, Alisson Becker, sempat mendapat kartu merah saat menghadapi timnas Ekuador. Namun, kartu merah tersebut akhirnya dibatalkan setelah wasit melihat tayangan ulang VAR

Timnas Brasil saat ini memiliki dua kiper tangguh, yaitu Alisson Becker (Liverpool) dan Ederson Moraes (Manchester City).

Di belakang Alisson dan Ederson, terdapat jumlah besar kiper Brasil yang mengantre untuk menjaga gawang Tim Samba.

Maringa yang berkarier di Indonesia tampak lebih menyukai prospek bersaing dengan Nadeo Argawinata, Andritany Ardhiyasa, hingga Teja Paku Alam.

"Di sini (Indonesia) banyak kiper bagus," sanjung Maringa.

Baca Juga: Universitas Yeungnam Lawan Pertama Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Rupanya Sekalian Mudik ke Kota Kelahiran

"Seperti Nadeo, Andritany, Teja, saya pikir musim ini kami (para kiper) bekerja keras," tandasnya.

Adilson Maringa sendiri dikabarkan bisa hengkang dari Arema FC lantaran cuma dikontrak hingga akhir musim ini.

Sementara itu, bursa kiper timnas Indonesia masih diwarnai perdebatan mengenai kiper "lokal" atau kiper naturalisasi.

Kiper timnas Indonesia saat ini, Nadeo Argawinata, tampak menjadikan rumor naturalisasi Emil Audero sebagai bahan bakar untuk tampil solid bersama Bali United.

Baca Juga: Jadwal Tak Elok dari PT LIB, Tiga Tim Liga 1 Saling Bunuh Hindari Degradasi Tapi Kick Off Tak Berbarengan

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
Editor : Najmul Ula
Sumber : Youtube Arema FC
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.