Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Dulu Dipecat dan 'Diusir' Suporter, Dejan Antonic Tetap Dukung PSS Sleman Lolos dari Degradasi

Najmul Ula - Kamis, 24 Maret 2022 | 11:40 WIB
Pelatih PSS Sleman, Dejan Antonic, sedang memantau para pemainnya dalam laga pekan pertama Liga 1 2021 di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, 5 September 2021.
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Pelatih PSS Sleman, Dejan Antonic, sedang memantau para pemainnya dalam laga pekan pertama Liga 1 2021 di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, 5 September 2021.

BOLANAS.COM - Dejan Antonic tetap mendukung PSS Sleman menjauh degradasi meski dipecat Elang Jawa pada tengah musim Liga 1 2021/22.

Eks pelatih PSS Sleman, Dejan Antonic, rupanya tetap menjaga kecintaan terhadap mantan klubnya yang berada dalam kondisi sulit.

Dejan Antonic merupakan pelatih asal Serbia yang menangani PSS Sleman sejak 2020 dan berlanjut hingga paruh musim Liga 1 2021/22.

Kebersamaan Dejan Antonic dengan PSS Sleman harus diakhiri pada Desember 2021 setelah berulang kali teror dari suporter untuk memecat sang pelatih.

Baca Juga: Jadwal Tak Elok dari PT LIB, Tiga Tim Liga 1 Saling Bunuh Hindari Degradasi Tapi Kick Off Tak Berbarengan

Pada putaran pertama Liga 1 2021/22, Dejan Antonic membawa Elang Jawa bertengger di peringkat ke-11.

Saat itu, Kim Jeffrey Kurniawan dkk mengakhiri putaran pertama dengan raihan lima menang dan enam imbang, serta mengoleksi 21 poin.

Sayang, pergantian pelatih yang dilakukan manajemen PSS pada paruh musim justru membuat Elang Jawa menukik ke papan bawah.

Baca Juga: Comeback 22 Menit Bagus Kahfi, Jarang Sekali Sentuh Bola dan Kontribusi Terbesar Cuma Jadi Pagar Betis

Si pelatih anyar, Putu Gede, memang memberikan angin segar berupa gaya main rancak mengandalkan umpan pendek dan pergerakan ritmis para pemain.

Sayang, hasil di lapangan tak sejalan dengan perubahan gaya main, hingga permainan PSS tak lagi sedap ditonton suporternya.

PSS di tangan Putu Gede cuma meraup tiga menang dan tiga imbang dalam 14 laga, dan kini cuma berjarak tiga poin dari zona degradasi.

Dalam suasana muram seperti itu, Dejan Antonic bersikap negarawan dengan terus menyemangati klub yang memecatnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dejan Antonic (@dejan.antonic)

Ia juga menekankan tak perlu dicari siapa yang salah dalam situasi ini, meski publik bisa menyimpulkan perolehan poin PSS lebih baik saat dilatih Dejan.

"Kita semua tetap berdoa untuk PSS dan pemain untuk dua laga terakhir," tulis Dejan di Instagram (23/3/2022).

"Siapa yang salah tidak penting, paling penting PSS tetap di Liga 1 musim depan, semangat anak-anak, ale-ale, matur suwun," sambungnya.

Pernyataan tersebut membuktikan Dejan tak menyimpan prasangka buruk kepada klub dan suporter yang pernah "mengusirnya".

Baca Juga: Emil Audero Masih Gantung PSSI, Adilson Maringa Buka Pintu untuk Timnas Indonesia

Sementara itu, Putu Gede tengah menghadapi tekanan besar dari suporter untuk menyelamatkan PSS dalam dua laga ke depan.

Sejumlah besar suporter PSS diketahui terbang ke Bali untuk mengawal klub kesayangannya dalam dua laga pamungkas musim ini.

"Suporter PSS bagian dari tim ini, memberikan motivasi ini sangat positif asal dukungannya juga positif," ujar Putu Gede (23/3/2022).

"Kedatangan mereka harus diberi apresiasi, penghargaan, jawaban dan hadiah yang terindah kaerna ini kedatangan mereka ke Bali untuk kedua kali."

"Jadi jangan dikecewakan," tandasnya.

PSS Sleman akan menghadapi Persela Lamongan pada Kamis (24/3/2022) sore ini.

Baca Juga: Adilson Maringa Menyerah Kejar Alisson dan Ederson di Brasil, Lebih Suka Prospek Bela Timnas Indonesia

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
Editor : Najmul Ula
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.