Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Cahya Supriadi menjadi pemain terbaik Indonesia di Turnamen Toulon, tampil gemilang saat melawan Venezuela.
Timnas Indonesia U-19 mengawali Turnamen Toulon 2022 dengan hasil tidak terlalu buruk menghadapi Venezuela, Senin (30/5/2022).
Venezuela cuma satu kali membobol gawang timnas Indonesia U-19, meskipun sangat sering mencatatkan sho on target.
Pahlawan timnas Indonesia U-19 dalam laga tersebut adalah Cahya Supriadi, yang melakukan paling sedikit empat save.
Baca Juga: 4 Kontestan Liga 1 Resmi Ganti Nama, Dua Kota Pencetus Harus Rela Tergerus
Penampilan Cahya Supriadi tersebut bisa dibilang lebih terang dibanding dua bintang terbesar Indonesia, Hokky Caraka dan Ronaldo Kwateh.
Hokky Caraka merupakan top scorer Garuda Select dengan 14 gol, sedangkan Ronaldo Kwateh sudah dipercaya dua kali tampil bersama timnas senior.
Baik Hokky maupun Ronaldo diharapkan menjadi solusi bersama di lini depan Indonesia dalam tiga laga di Toulon.
Pelatih Dzenan Radoncic seakan "menuruti" kemauan publik dengan menurunkan Hokky dan Ronaldo berbarengan, dengan nama terakhir bertindak sebagai winger kiri.
Baca Juga: Tanggapi Tuntutan Shin Tae-yong, Pemerintah Kabulkan Training Center untuk Timnas Indonesia
Namun, nyaris tak ada momen berarti yang diciptakan dua pemain andalan di sektor depan itu.
Ronaldo sempat mengolongi bek lawan pada babak pertama, tapi secara umum tak bisa mengambil keputusan tepat jika ditekan lawan.
Hokky yang bermain sebagai targetman lebih banyak terisolasi, mengingat Garuda Muda memang kesulitan mengalirkan bola ke depan.
Satu-satunya momen cerah bagi keduanya terjadi pada menit pertama babak kedua, saat mereka bergantian menorehkan shot on target.
Jauh di belakang Hokky dan Ronaldo, Cahya Supriadi diam-diam mengambil alih status kebintangan di skuat Garuda Muda.
View this post on Instagram
Cahya didapuk menjadi kiper utama setelah penampilan impresif pada laga uji coba kontra Korea Selatan bulan Maret lalu.
Adapun pada laga kontra Venezuela, Cahya sudah sibuk sejak menit awal guna mengantisipasi tembakan pemain lawan.
Kiper Persija Jakarta itu melakukan tiga save beruntun pada permulaan laga.
Ia menepis tembakan berbelok dan sundulan jarak dekat dengan tangan kiri, serta memblok tembakan keras kapten Venezuela dari sudut sempit.
Pada babak kedua, ia lagi-lagi berada di posisi yang tepat dan tak goyah saat dihajar tembakan keras pemain lawan.
Sayang, ia kurang sigap menepis bola menggunakan tangan kanan dalam sebuah momen di menit 68, saat sundulan Daniel Perez menjebol gawang Indonesia.
Overall, Cahya menjadi pemain dengan rating tertinggi di antara pemain Indonesia.
Mengingat Turnamen Toulon kerap dibanjiri pemandu bakat klub Eropa, penampilan Cahya sangat "menjual" agar bisa direkrut klub jauh di sana.
Baca Juga: Bisa Lebih Telak Andai Tak Ada Cahya Supriadi, Indonesia U-19 Cuma Kalah 0-1 dari Venezuela
Editor | : | Najmul Ula |