Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Ronaldo Kwateh gagal tampil memuaskan di Turnamen Toulon, Dzenan Radoncic lebih mempercayai Hokky Caraka sebagai striker tunggal.
Ronaldo Kwateh terhitung underperform dalam dua laga di Turnamen Toulon 2022 menghadapi Venezuela dan Ghana.
Ronaldo Kwateh pada mulanya diprediksi menjadi pemain kunci timnas Indonesia U-19, seperti halnya Egy Maulana Vikri pada edisi 2017.
Maklum, Ronaldo Kwateh sudah memenangkan kepercayaan dari Shin Tae-yong meskipun baru berusia 17 tahun.
Wonderkid keturunan Liberia itu sudah mengantongi dua caps di timnas senior, serta baru mentas bareng timnas U-23 di SEA Games 2021.
Ronaldo bahkan menutup SEA Games 2021 dengan membobol Malaysia saat mengalahkan Malaysia dalam laga perebutan medali perunggu.
Selepas SEA Games, Shin Tae-yong memutuskan lebih baik bagi Ronaldo untuk kembali ke timnas U-19 daripada kalah bersaing di timnas senior.
Maklum, Shin Tae-yong hendak tancap gas bareng timnas senior ke Kualifikasi Piala Asia 2023.
"Ronaldo memang susah untuk bersaing di tim senior," ucap Shin (26/5/2022).
"Jadi daripada tidak dapat main, lebih baik dia main di Turnamen Toulon di Perancis."
"Jadi begitu main di Perancis, pastinya ada pengalaman baru yang didapat," tandasnya.
Di timnas U-19 yang diasuh Dzenan Radoncic, Ronaldo jelas unggul pengalaman dibanding para penyerang seusianya.
Oleh karena itu, wajar apabila publik berharap banyak pada Ronaldo agar menceploskan satu-dua gol di Turnamen Toulon.
Harapan publik nyatanya tak tercapai, lantaran Ronaldo hanya sebatas melepaskan satu shot on target dan satu tembakan melambung pada laga kontra Venezuela.
Ronaldo pun terlihat tak bisa bermain dalam sistem, terutama karena pressing musuh yang selalu konstan.
Pada laga kedua melawan Ghana, Ronaldo tak juga mengangkat level permainannya, sehingga diganti pada menit ke-65.
Performa Ronaldo tersebut jelas tak bisa diganjar penghargaan Jouer Revelation Trophee seperti yang diterima Egy lima tahun lalu.
Malang bagi Ronaldo, Hokky Caraka tampil brilian memimpin lini serang tim Garuda dalam dua laga di Perancis.
Memanfaatkan posturnya yang jangkung, Hokky berperan sebagai targetman dan bisa menjadi pelayan, terbukti dengan assist kepada Raka Cahyana.
Tampak jelas bahwa Ronaldo perlu bermain di level lebih tinggi, seperti yang dirasakan Hokky bersama Garuda Select, agar tak menjadi bakat sia-sia di Indonesia.
Editor | : | Najmul Ula |
Sumber | : | PSSI |