Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sehebat Apa Pun Cahya Supriadi, Thomas Doll Tak Mau Geser Andritany Jika PSSI Lanjutkan Model Usang TC Timnas U-19

Najmul Ula - Jumat, 8 Juli 2022 | 15:20 WIB
Kiper timnas U-19 Indonesia, Cahya Supriadi, nampak menghadiri sesi jumpa pers di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, 6 Juli 2022.
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Kiper timnas U-19 Indonesia, Cahya Supriadi, nampak menghadiri sesi jumpa pers di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, 6 Juli 2022.

BOLANAS.COM - Thomas Doll untuk sementara menutup peluang Cahya Supriadi menjadi kiper nomor satu Persija Jakarta, kebijakan PSSI jadi alasan.

Cahya Supriadi menjadi korban training camp jangka panjang timnas Indonesia U-19 yang merugikan klub.

Cahya Supriadi sedang menjadi buah bibir berkat kegemilangan bareng timnas Indonesia U-19 dengan menorehkan tiga cleansheet di Piala AFF U-19 2022.

Di tengah segala pujian itu, Thomas Doll membawa petir di siang bolong dengan menyatakan ia belum bisa menembus tim utama Persija Jakarta.

Baca Juga: Aksi Backheel Berujung Petaka untuk Timnas U-19 Indonesia, Marselino Ferdinan ungkap Penyebab Cederanya

Thomas Doll memberi argumen bahwa semua pemain Persija Jakarta di timnas Indonesia U-19 belum pernah berlatih di bersama klub.

Memang, kebijakan PSSI dan Shin Tae-yong mengharuskan pemain berlatih dalam jangka panjang di timnas Indonesia U-19.

Dalam tiga bulan terakhir saja, skuat timnas U-19 sudah berlatih di Korea Selatan, Perancis, lalu di Indonesia tepat sebelum Piala AFF U-19.

Akibatnya, pemain justru kehilangan kesempatan berlatih dan bermain di kompetisi rutin bersama klub.

Baca Juga: Debut dengan Posisi Baru, Pratama Arhan Tuai Pujian dari Pelatih Tokyo Verdy

Editor : Nungki Nugroho
Sumber : BolaSport.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.