Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Supachok Sarachat belum diberikan kesempatan oleh Consadole Sapporo akibat problem adaptasi, mirip kasus Pratama Arhan di Tokyo Verdy.
Pemain elite timnas Indonesia dan Thailand sama-sama mengalami nasib kurang mengenakkan di kompetisi Liga Jepang.
Bek timnas Indonesia, Pratama Arhan, hanya mencatatkan satu penampilan sejak bergabung Tokyo Verdy pada Maret lalu.
Demikian pula, gelandang timnas Thailand Supachok Sarachat belum mencicipi debut sejak mendarat di Consadole Sapporo pada Juni.
Baca Juga: Efek Rangkulan Pelatih Anyar, Dua Laga Beruntun Asnawi Mangkualam Jadi Sutradara Gol Ansan Greeners
Supachok Sarachat "lulus" dari Thai League dengan torehan 204 pertandingan bersama Buriram United, dengan kontribusi 49 gol dan 24 assist.
Supachok juga telah menjadi pemain andalan timnas Thailand, dengan catatan lima gol dalam 17 caps.
Dengan catatan sementereng itu, Supachok diprediksi bisa mengikuti jejak Chanathip Songkrasin yang lebih dulu bersinar di Liga Jepang.
Consadole Sapporo nyatanya tak langsung memberikan porsi bermain di tim utama hingga bulan kedua bergabungnya Supachok.
Dilansir dari @Thaifootballs, pelatih Consadole Sapporo Mihailo Petrovic tak mau mengambil risiko memainkan pemain minim pengalaman.
Maklum, biarpun Supachok berstatus pemain bintang di Thailand, ia perlu beradaptasi dengan J1 League yang mempunyai level lebih tinggi.
Mihailo Petrovic juga mengungkit performa timnya yang sedang lesu, yaitu peringkat ke-14 dari 18 klub, atau mendekati zona degradasi.
"Dia sekarang sudah familiar dengan taktik kami tapi butuh lebih lama untuk beradaptasi di J1 League," ujar Petrovic (16/7/2022).
"Lagipula, situasi kami di liga sedang tidak terlalu bagus."
“He is now familiar with our tactic but still needs more time to adapt with J.League. Moreover, our situation in the league right now is not quite well. So, I cannot put him in my team for now.”
Consadole coach Mihailo Petrovic giving interview on Suphachok situation. #Consadole pic.twitter.com/HuXlVUXiUy
— All Things Thai Football ???????? (@ThaiFootballs) July 16, 2022
"Jadi saya tidak bisa menaruhnya di tim (utama) saat ini," tandasnya.
Nasib miris di atas lebih dulu dialami Pratama Arhan, yang juga berstatus pemain utama timnas Indonesia.
Pratama Arhan bahkan lebih lama bergabung di Tokyo Verdy (sejak Maret), serta bermain di kompetisi lebih rendah (J2 League).
Baca Juga: Merana saat Uji Coba, Vietnam Merasa Dipersulit Indonesia Jelang Piala AFF U-16 2022?
Arhan sejauh ini hanya mendapatkan sekali kesempatan main saat melawan Tochigi SC (6/7/2022), itu pun jauh dari posisi aslinya.
Pemain berusia 20 tahun itu dikenal sebagai bek kiri elite Indonesia, tettapi ditaruh sebagai winger kanan di kasta kedua Liga Jepang.
Pergeseran posisi itu dibuat agar Tokyo Verdy tak memiliki lubang di lini pertahanan, lantaran aspek defensif Arhan rupanya tak memenuhi standar setempat.
"Yang menjadi masalah Arhan saat ini adalah bagian pertahanan," ucap direktur olahraga Tokyo Verdy Atsuhiko Ejiri (16/7/2022).
"Saya rasa Arhan perlu untuk lebih belajar lagi menguasai taktik individu pertahanan," jelasnya.
"Saya yakin saat ini Arhan sedang mempelajari dan mencoba banyak hal baru."
Supachok Sarachat dan Pratama Arhan tak akan berjumpa di lapangan, mengingat dua pemain itu bermain di dua kompetisi yang berbeda.
Editor | : | Najmul Ula |