Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Liga 1 Menyedihkan Akibat Klub Doyan Main Pecat, Teco & Tavares Khawatirkan 'Keselamatan' Rekan Seprofesi

Najmul Ula - Selasa, 16 Agustus 2022 | 17:00 WIB
Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts.
PERSIB
Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts.

BOLANAS.COM - Teco dan Bernardo Tavares ikut resah dengan banyaknya pemecatan pelatih di Liga 1, dua pelatih sudah ditendang meski baru tiga laga.

Stefano Cugurra dan Bernardo Tavares prihatin dengan kebiasaan klub Liga 1 memecat pelatih saat hasil buruk melanda.

Dua klub Liga 1 telah memecat pelatihnya pada tiga pekan pertama 2022/23, yaitu Persib Bandung dan Persik Kediri.

Persib Bandung berpisah dengan Robert Alberts akibat demonstrasi Bobotoh, sementara Persik Kediri tiba-tiba mencopot Javier Roca.

Baca Juga: Pelatih PSM Terus Menerus Protes Meski Tak Terkalahkan: Wasit Bisa Buat Kesalahan, Tapi Kok Berulang-ulang?

Pemecatan dua pelatih itu tergolong mengejutkan, mengingat Robert Alberts membawa Persib menjadi runner-up Liga 1 musim lalu.

Demikian pula, Javier Roca mengubah Persik Kediri dari tim rawan degradasi menjadi tim mapan di papan tengah.

Stefano Cugurra yang melatih Bali United ikut bersedih pada rekan seprofesinya lantaran tak diberi waktu mencukupi untuk mendapatkan hasil bagus.

"Kadang-kadang bisa bicara pelatih yang kurang, tapi kadang-kadang (ada) faktor lainnya," ujar Teco dikutip dari Kompas.com (16/5/2022).

Baca Juga: Tak Terima Gol Dianulir Wasit, Manajemen Persebaya Kirim Surat Protes ke PSSI

"Tapi ini kurang bagus karena terlalu awal, poin di antara tim masih dekat di klasemen," terangnya.

Teco sendiri menikmati buah kesabaran manajemen Persija Jakarta saat melatih itu pada 2017 hingga 2018.

Teco sempat mendapat didesak keluar oleh The Jakmania saat performa tim memburuk, tetapi manajemen Persija masih memberinya kesempatan.

Pelatih asal Brasil itu membayarnya dengan mengantarkan titel Liga 1 pada musim terakhirnya di Jakarta.

Kini, Teco yang sudah memasuki musim ketiga (tahun keempat) bersama Bali United menyebut kondisi ini tak baik bagi perkembangan sepak bola Indonesia.

Javier Roca jadi korban kedua pemecatan pelatih di Liga 1 2022-2023 usai mengalami hasil buruk bersama Persik Kediri
PERSIK KEDIRI
Javier Roca jadi korban kedua pemecatan pelatih di Liga 1 2022-2023 usai mengalami hasil buruk bersama Persik Kediri

"Situasi yang tidak bagus untuk sepak bola," sesal Teco.

"Baru bermain tiga pertandingan di liga, saya pikir itu terlalu awal, Liga 1 kemarin hanya lima (enam -Red) bertahan sampai akhir kompetisi," urai Teco.

Liga 1 memang memiliki statistik menyedihkan terkait "kesetiaan" dengan pelatih.

Baca Juga: Benjamin Mora hingga Eks Asisten Shin Tae-yong Dirumorkan Jadi Pengganti Robert Alberts, Ini Jawaban Petinggi Persib

Musim lalu, hanya ada enam pelatih yang bertahan memimpin klub selama satu musim penuh.

Enam pelatih tersebut yaitu Teco, Robert Alberts, Paul Munster (Bhayangkara FC), Eduardo Almeida (Arema FC), Aji Santoso (Persebaya Surabaya) dan Widodo C Putro (Persita Tangerang).

Keresahan serupa juga dilayangkan Bernardo Tavares, yang menjalani musim pertama di Indonesia bareng PSM Makassar.

"Saya masih harus memahami banyak tim di sini, apa yang saya lihat adalah gairah suporter sangat luar biasa," ujar Tavares.

"Yang saya tahu kalau kalah tiga kali, mungkin saya jadi orang berikutnya yang dipecat," tandasnya.

PSSI bisa jadi perlu menerapkan regulasi anti-pemecatan pelatih agar klub Liga 1 tak lagi tergesa-gesa menendang juru taktik di tengah musim.

Baca Juga: India Dibekukan FIFA, Kerugian bagi Timnas Indonesia Tapi Potensi Keuntungan buat PSM Makassar

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
Editor : Nungki Nugroho
Sumber : Kompas.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.