Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Timnas Indonesia Dijagokan Tuan Rumah Piala Asia 2023, PSSI Dapat Kisi-kisi Langsung dari AFC

Nungki Nugroho - Minggu, 4 September 2022 | 18:37 WIB
Sekjen PSSI, Yunus Nusi, bersama perwakilan AFC dalam rangka inspeksi calon tuan rumah Piala Asia 2023.
PSSI.ORG
Sekjen PSSI, Yunus Nusi, bersama perwakilan AFC dalam rangka inspeksi calon tuan rumah Piala Asia 2023.

BOLANAS.COM - Keuntungan untuk timnas Indonesia, PSSI mendapat kisi-kisi dari Konfederasi sepak bola Asia (AFC) untuk bisa memenangi bidding tuan rumah Piala Asia 2023.

Indonesia memiliki peluang besar untuk ditunjuk menjadi tuan rumah Piala Asia 2023.

Seperti diketahui, China telah mengundurkan diri dari tuan rumah karena pandemi Covid-19.

Indonesia, Qatar, Australia, dan Korea Selatan mengajukan diri untuk menjadi penyelenggara turnamen empat tahunan di Asia tersebut.

Baca Juga: Asnawi Mangkualam Bikin Assist, Ansan Greeners Pesta di Kandang Sendiri

Namun, Australia memutuskan untuk mundur dari bidding karena memandang lebih penting menjadi tuan rumah Piala Asia Wanita 2026.

Hal ini membuat peluang Indonesia untuk memenangi bidding semakin besar karena hanya tinggal bersaing dengan Qatar dan Korea.

Terbaru, PSSI mendapat kunjungan dari AFC terkait inspeksi stadion yang didaftarkan sebagai calon venue Piala Asia 2023.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi, mengungkapkan pihaknya mendapat beberapa kisi-kisi dari AFC terkait venue pertandingan.

Baca Juga: Kedatangan Shin Tae-yong Bikin Resah Thomas Doll, Persija Minta Keringanan kepada PSSI

"Dalam pertemuan ini, tim inspeksi AFC memberikan masukan dan rekomendasi terkait venue yang sudah dikunjungi dalam kurun waktu 3-4 hari ini," ucap Yunus Nusi dikutip Bolanas dari laman resmi PSSI.

Yunus Nusi menyebut saran pihak AFC disambut positif oleh PSSI dan akan segera ditindaklanjuti persyaratan yang kurang.

"Masukan dan umpan balik yang dipaparkan secara positif, tinggal PSSI memaksimalkan lagi persyaratan-persyaratan tambahan untuk melengkapi dokumen bidding menjadi tuan rumah Piala Asia 2023 mendatang," tutur Yunus Nusi.

Disebutkan bahwa PSSI masih harus mengirimkan dokumen untuk kelengkapan tuan rumah Piala Asia 2023.

Baca Juga: Cedera Parah saat Laga Bali United Kontra Persebaya, Irfan Jaya Terancam Absen Bela Timnas Indonesia di FIFA Matchday

"Sebagai salah satu kandidat calon tuan rumah Piala Asia 2023, tentu PSSI diminta mengirimkan dokumen resmi bidding kepada AFC. Kedatangan mereka dengan mengecek dan memberikan masukan menjadi langkah penting dalam proses bidding ini," papar Yunus Nusi.

AFC memberikan deadline kepada PSSI untuk melengkapi berkas paling lambat 10 hari ke depan.

"Selanjutnya AFC meminta PSSI selambat-lambatnya mengirimkan dokumen resmi bidding pada 15 September 2022, dimana selanjutnya mereka akan mengumumkan tuan rumah Piala Asia 2023 pada 17 Oktober 2022 mendatang," pungkas Yunus Nusi.

Timnas Indonesia sendiri sudah memastikan langkah ke putaran final Piala Asia 2023.

Baca Juga: Bukan Pantau 5 Pemain Timnas U-19 Indonesia, Thomas Doll Duga Ada Maksud Lain di Balik Kemunculan Shin Tae-yong

Skuad Garuda tergabung di pot 4 sebagai negara dengan ranking FIFA terendah di antara peserta Piala Asia 2023.

Tim besutan Shin Tae-yong lolos usai menjadi salah satu runner-up terbaik pada babak kualifikasi.

Indonesia mampu menaklukkan Kuwait (2-1), Nepal (7-0), dan kalah 0-1 dari Jordania.

Menurut jadwal, Piala Asia 2023 yang diikut 24 kontestan akan berlangsung pada 16 Juni-16 Juli 2023.

Indonesia bisa saja berpindah ke pot pertama jika memenangi proses bidding tuan rumah Piala Asia 2023.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
Editor : Nungki Nugroho
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.