Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Nil Maizar gusar tim asuhannya sangat lemah menghadapi bola mati, Dewa United dibobol lima kali oleh set piece Bali United.
Klub-klub Liga 1 tampak tak tahu bagaimana cara bertahan menghadapi bola mati, sesuatu yang begitu diandalkan Bali United.
Terbaru, Bali United menggelontor enam gol ke gawang Dewa United pada pekan kesembilan Liga 1 2022/23, Sabtu (10/9/2022).
Di antara enam gol Bali United tersebut, terdapat lima gol yang tercipta dari situasi bola mati.
Baca Juga: Arema FC Ditangani Pelatih Baru yang Krisis Kemenangan, Luis Milla Tak Merasa Persib Diuntungkan
Pada empat gol pertama, semua gol itu dilesakkan dalam situasi umpan silang tendangan bebas atau sepak pojok.
Empat pemain Bali United bergantian memanfaatkan kelemahan Dewa United, yakni Privat Mbarga, Haudi Abdillah, dan Novri Setiawan.
Gol kelima diciptakan Ilija Spasojevic melalui titik putih, dan baru pada gol keenam gol berasal dari open play, yang juga dicetak Spaso.
Sebelumnya, BolaNas.com mencatat tujuh gol pertama Serdadu Tridatu pada Liga 1 musim ini juga semuanya berasal dari bola mati atau umpan silang.
Angka-angka di atas menandakan Bali United hanya tahu satu cara untuk mencetak gol, tetapi juga menguak klub-klub Liga 1 belum bisa mencegahnya.
Pelatih Dewa United, Nil Maizar, mengaku sangat kecewa dengan cara bertahan timnya.
Dalam fase defensive set piece, pemain yang berperan bukan cuma bek tengah Risto Mitrevski dan M Zaenuri.
Para pemain asing bertubuh jangkung seperti Lucas Ramos dan Karim Rossi, serta beberapa pemain lokal yang ditugasi bertahan, ikut andil dalam kegagalan kemarin.
"Hasil ini tidak bagus, saya sebagai pelatih kecewa sekali," sesal Nil (10/9/2022).
"Tidak etis kalau lima (gol) itu dari set piece saja, saya juga bingung."
Bali United memang mengandalkan para pemain jangkung untuk memenuhi kotak penalti lawan tiap kali mendapat bola mati.
Para pemain seperti Ilija Spasojevic, Privat Mbarga, atau Willian Pacheco selalu menjadi sasaran bagi pengumpan seperti Fadil Sausu.
"Apa yang kami lakukan di sana?" sesalnya lagi, yang barangkali ditanyakan pula oleh pelatih Liga 1 yang sebelumnya menjadi korban.
Bali United terbukti sukses dengan mengandalkan sumber gol di atas, terbukti dengan dua titel Liga 1 beruntun.
Namun, pelatih Stefano Cugurra belum bisa membawa gaya main tersebut ke level Asia, terindikasi dari hasil buruk di Piala AFC.
Bali United menempati posisi juru kunci di Piala AFC 2020 yang dihentikan, serta cuma menduduki peringkat ketiga di Piala AFC 2022.
Editor | : | Najmul Ula |