Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Bagas Kaffa menjadi penyelamat Barito Putera pada lanjutan Liga 1 2022/23, lama tenggelam di zona merah dan tak pernah lagi dilirik Shin Tae-yong.
Bagas Kaffa tiba-tiba meledak menjadi sumber gol Barito Putera setelah sekian lama tak berkontribusi hingga tersisih dari timnas Indonesia.
Nama Bagas Kaffa melejit saat membawa timnas Indonesia U-16 menjuarai Piala AFF U-16 2018, tetapi di level senior ia justru "menghilang".
Kembaran Bagus Kahfi itu sejatinya masih dianggap sebagai bek kanan terbaik Indonesia pada angkatan pertama timnas Indonesia U-19 asuhan Shin Tae-yong.
Dalam kurun 2020 hingga 2021, Bagas Kaffa rutin menjadi pilihan utama Shin Tae-yong saat timnas U-19 berlatih di Kroasia.
Bagas dan kawan-kawan seharusnya berlaga di Piala Dunia U-20 2021, tetapi turnamen itu dibatalkan oleh FIFA akibat pandemi Covid-19.
Alhasil, generasi yang dipimpin Witan Sulaeman tersebut gagal unjuk gigi di ajang terbesar dunia.
Sejak saat itu pula, Bagas tak pernah dilirik Shin Tae-yong di level U-23 hingga level senior.
Shin Tae-yong lebih memilih Asnawi Mangkualam di berbagai turnamen, dengan para pelapis seperti Koko Ari atau Ilham Rio Fahmi.
Shin Tae-yong tak melirik Bagas kemungkinan karena performanya di level klub memang sedang menurun.
Barito Putera juga berkutat di zona degradasi pada Liga 1 musim lalu, sehingga menyulitkan Bagas yang berkarakter menyerang untuk bersinar.
Ia memang punya jam terbang mencukupi hingga 32 pertandingan, tetapi ia cuma menghasilkan satu gol dan empat assist.
Musim ini nasib Barito Putera masih sama, yakni berkubang di zona degradasi dan sudah memecat pelatih.
Hingga pekan ke-10, Bagas tampil delapan kali tanpa pernah berkontribusi mencetak assist maupun gol.
Baru pada pekan ke-11 melawan Persik Kediri, pemain berusia 20 tahun itu menorehkan gol perdana sejak November tahun lalu.
Pada laga sore tadi, Barito Putera yang ditangani pelatih anyar Rodney Goncalves tertinggal 1-2 hingga menit penghabisan.
Bahkan saat Barito Putera mendapatkan sepak pojok terakhir, menit sudah menunjukkan 90+6, yang berarti melewati tambahan waktu enam menit.
Beruntung bola berhasil dilepas lagi oleh Rafinha menuju muka gawang, yang disambut sundulan putus asa dari Bagas.
Blunder kiper Adi Satryo membantu bola bergulir ke jala Persik, yang disambut gegap gempita dan teriakan bahagia dari Bagas.
Bek kanan yang kini tak lagi dipercaya timnas Indonesia itu berlari ke arah bangku cadangan, barangkali berterima kasih pada pelatih Rodney Goncalves.
Sundulan Bagas itu menjadi sentuhan terakhir pertandingan, mengingat wasit langsung meniup peluit akhir sebelum Persik memainkan bola kick-off.
Apabila Bagas bisa meneruskan performa solid dan tajam di level klub, bukan tak mungkin Shin Tae-yong bakal meliriknya lagi.
Baca Juga: Hasil Liga 1 - Diwarnai Kartu Merah Konyol Jaimerson Xavier, Persis Solo Ditahan Imbang PSM Makassar
Editor | : | Najmul Ula |