Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Tragedi berdarah yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang pada Sabtu (1/2/2022) langsung menjadi sorotan dunia.
Awan hitam kembali menyelimuti sepak bola Indonesia.
Ratusan korban jiwa melayang dalam tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan.
Kerusuhan ini sendiri bermula dari hasil kurang memuaskan yang didapat Arema FC saat melawan Persebaya Surabaya.
Pada laga tersebut Arema FC takluk dengan skor 2-3 dari Persebaya.
Baca Juga: Imbas Tragedi di Kanjuruhan, Laga Persib Bandung Kontra Persija Jakarta Resmi Ditunda
Kecewa dengan hasil tersebut, suporter langsung menyerbu lapangan usai pertandingan berakhir.
Polisi yang mencoba membubarkan massa di lapangan menembakkan gas air mata.
Suporter yang panik langsung buru-buru mencari jalan keluar.
Akibat hal tersebut, terjadi penumpukan di salah satu pintu keluar Stadion Kanjuruhan.
Kapolda Jawa Timur, Nico Afinta, menyebut ada ratusan orang meninggal dunia akibat kejadian ini.
"Dalam kejadian tersebut telah meninggal 127 orang, dua di antaranya anggota Polri," ungkap Nico dilansir dari Kompas.com, Minggu (2/10/2022).
"Dari jumlah itu, 34 orang tewas di Stadion Kanjuruhan dan 93 orang lainnya tewas di rumah sakit," ungkap Nico.
Menurut laporan yang diterima BolaNas.com, per Minggu (2/10/2022) siang korban meninggal dunia sudah bertambah menjadi 129 orang.
Baca Juga: BREAKING NEWS - Buntut Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Presiden Minta PSSI Hentikan Liga 1
Kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan ini sendiri seketika langsung menjadi sorotan dunia.
Salah satu media ternama Spanyol. Marca juga turut mengulas kejadian ini.
"Perkelahian sepak bola di Indonesia: 129 orang tewas terinjak-injak usai Polisi tembakkan gas air mata," tulis Marca.
Media Inggris, Mirror juga ikut menyoroti korban jiwa yang berjatuhan dalam insiden di Stadion Kanjuruhan.
"129 penggemar sepak bola tewas dalam kerusuhan massal yang melibatkan gas air mata," tulis Mirror.
Kabar kerusuhan ini rupanya juga sudah sampai ke telinga legenda sepak bola Jepang, Keisuke Honda.
Melalui akun Twitter pribadinya, Keisuke Honda menyampaikan rasa dukanya terhadap para korban,
"Jangan salah jalan, turut berduka cita untuk semua korban dan keluarganya," ucap Keisuke Honda.
Buntut dari kerusuhan ini, saat ini Liga 1 2022-2023 juga sudah resmi dihentikan sementara waktu.
Baca Juga: Tembakan Gas Air Mata di Stadion Dilarang FIFA, Kapolda Jawa Timur: Kami Terpaksa Melakukan Itu
Editor | : | Nungki Nugroho |