Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Permintaan Jokowi mengharuskan reformasi total stadion di Liga 1, kompetisi bisa mandek atau bahkan diberhentikan total.
Liga 1 2022/23 bisa jadi tak akan dilanjutkan dalam waktu lama, atau bahkan dihentikan sama sekali, jika merujuk pernyataan terbaru Presiden Joko Widodo.
Presiden Joko Widodo mendatangi Stadion Kanjuruhan pada Rabu (5/10/2022) seturut tragedi yang terjadi di markas Arema FC pada Sabtu (1/10/2022) lalu.
Tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan tersebut memakan korban jiwa hingga 131 orang, dengan jumlah sebenarnya dipercaya lebih dari itu.
Dalam lawatannya, Presiden Joko Widodo menjanjikan akan mengaudit seluruh stadion di Indonesia agar tak terjadi lagi tragedi-tragedi lainnya.
"Saya perintahkan Kementerian PUPR untuk mengaudit total stadion yang dipakai untuk liga," tegas Jokowi (5/10/2022).
"Semuanya, mulai dari Liga 1, Liga 2, dan Liga 3, dari peristiwa ini harus kita perbaiki semuanya," tandasnya.
Apabila "audit" yang dimaksud adalah menguliti kekurangan stadion di Liga 1, maka dapat dipastikan akan banyak stadion yang mendapat rapor merah.
Sebagai latar belakang, salah satu penyebab manajemen Arema FC mencetak tiket melebihi kapasitas pada laga kontra Persebaya Surabaya adalah ketiadaan kursi di seluruh tribun.
Dengan hanya memiliki tribun beton, panitia pelaksana bisa mengklaim angka 42 ribu sudah sesuai dengan kapasitas stadion.
Namun apabila seluruh tribun sudah all-seated, bisa dipastikan kapasitas stadion akan berkurang drastis, dan menjanjikan keamanan lebih tinggi.
Masalahnya, tribun all-seated sangat sedikit dijumpai di Indonesia, bahkan di level Liga 1 sekalipun.
Tribun all-seated pula yang dipersyaratkan pemerintah Inggris bagi stadion negeri itu setelah Tragedi Hillsborough.
Apabila audit yang dilakukan pemerintah menghasilkan kewajiban tribun all-seated di Indonesia, maka bisa dipastikan hampir seluruh stadion di Liga 1 harus dipugar.
Pemugaran stadion dan pemasangan kursi akan memakan waktu cukup lama, dan menghasilkan Liga 1 2022/23 akan tertunda lebih lama.
Masalahnya, PSSI harus memperhatikan kalender sepak bola untuk menyusun jadwal baru, agar sesuai dengan agenda timnas Indonesia dan agenda internasional.
Baca Juga: Belum Ada Hukuman Tegas, Bahkan Suporter Bayern Muenchen Tahu Siapa Dalang Tragedi Kanjuruhan
Dengan demikian terdapat opsi menghentikan total Liga 1 2022/23 (null and void alias hangus) untuk mempersiapkan stadion agar sesuai standar keamanan.
Dengan menghentikan kompetisi, PSSI bisa memaksa klub untuk membenahi stadion, sebelum memulai musim baru dengan lebih cerah.
Baca Juga: Malaysia Sesumbar Bisa Singkirkan Indonesia, Harimau Malaya Nyatanya Melempem dan Diimbangi Guam!
Editor | : | Nungki Nugroho |